Lebih menyakitkan, gol tunggal itu akibat bunuh diri bek Laos, Anantaza Siphongphan, saat pertandingan baru berlangsung empat menit.
“Kesalahan pada awal pertandingan yang membuat hasil akhir menjadi tidak bagus,” ucap pelatih Laos U-16, Kaniaya Sysomvang, selepas pertandingan.
Ia menjelaskan, sebenarnya para pemain sudah berupaya merespons ketinggalan itu. Namun solidnya pertahanan Malaysia, ditambah kurang tenangnya para pemain Laos, membuat mereka gagal menyarangkan gol penyeimbang.
Kaniaya juga tidak menutupi bahwa anak didiknya juga sempat terbebani usai gol cepat tersebut. Kartu merah yang diterima Muhammad Fahmi Daniel Mohd Zaaim pada akhir waktu normal tidak membantu mereka mencetak gol.
“Kami sudah berusaha untuk mengejar ketinggalan, tapi harus diakui Malaysia tim yang kuat,” ujar dia.
Kaniaya juga mempertanyakan keputusan wasit yang dianggap beberapa kali membuat keputusan kontroversial, pada saat tim Laos sedang mencoba untuk bisa menyamakan kedudukan.
“Beberapa keputusan wasit perlu dipertanyakan. Sebab beberapa kali wasit melakukan keputusan tiba-tiba dan terasa aneh dan itu pada saat kami menyerang untuk bisa menyamakan kedudukan,” kata dia.
Dengan hasil tersebut, Malaysia berhak menjadi runner-up Grup B dengan koleksi 9 poin, berada di bawah Thailand. Pada babak semifinal, Malaysia menantang Indonesia yang berstatus juara Grup A.
https://bola.kompas.com/read/2018/08/07/21000098/kalah-pelatih-laos-sesalkan-kesalahan-pemain-pada-awal-pertandingan