Dalam pertandingan tersebut, Timor Leste yang tertinggal lebih dulu melalui aksi Ye Yint Aung pada menit ke-9 berhasil merespons lewat lesakan Paulo C Gali da Costa Freitas pada menit ke-45 dan Mouzinho B de Lima pada menit ke-60.
Sayang, keunggulan tersebut tidak dapat dipertahankan lantaran Win Naing Tun membawa Myanmar menyamai kedudukan dan membuat skor menjadi imbang 2-2.
"Anak-anak cukup kelelahan setelah harus menjalani perjalanan panjang selama 16 jam, perjalanan darat karena pesawat tidak ada lantaran erupsi Gunung Agung," ujar Kim, selepas pertandingan.
Ia pun optimistis bahwa skuad asuhannya akan mampu bermain lebih baik pada laga selanjutnya saat kondisi tubuh mereka sudah pulih kembali.
"Saya sendiri cukup yakin, anak-anak akan bisa bermain lebih baik dalam pertandingan selanjutnya," ucap dia.
Meski hanya berhasil meraih hasil imbang dalam laga kali ini, Kim tetap mengapresiasi perjuangan para pemain Timor Leste yang dianggap telah berupaya maksimal dalam menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Saya salut dengan perjuangan anak-anak. Saya sendiri sudah 17 tahun di Timor Leste, jadi saya cukup paham apa yang harus dilakukan," tutur dia.
Ia pun mengakui secara perlahan membentuk karakter permainan para pemain Timor Leste supaya ke depan bisa lebih bersaing di kancah sepak bola Asia Tenggara.
"Saat ini, kami memang masih mengandalkan speed and power karena itu yang masih kami miliki saat ini. Sebab, kalau bicara soal visi bermain, masih susah, tetapi saya akan coba ubah itu pelan-pelan," kata dia.
https://bola.kompas.com/read/2018/07/02/21320098/piala-aff-u-19-pelatih-timor-leste-akui-anak-asuhnya-kelelahan