Simona Halep Nikmati Kesuksesan di Roland Garros

Petenis nomor satu dunia asal Rumania itu pun akan berlibur. Setelah itu, dia mempersiapkan diri menjalani musim lapangan rumput sebelum terjun ke arena Wimbledon.

"Musim lapangan rumput akan segera datang, saya punya jadwal beberapa turnamen di depan, tetapi sekarang saya rehat dulu," ucap Halep yang dilansir BolaSport.com dari BBC.

"Jadi, saya tidak akan membicarakan tentang turnamen-turnamen berikutnya. Saya hanya ingin menikmati momen ini," kata Halep lagi.

Halep akhirnya naik ke podium kampiun grand slam--dalam hal ini turnamen Perancis Terbuka--setelah gagal tiga kali. Sebelum juara di Roland Garros 2018, Halep sudah lebih dulu lolos ke babak final Roland Garros 2014 dan 2017 serta Australian Open 2018.

Namun, dalam tiga kesempatan tersebut, petenis berusia 26 tahun itu selalu tampil sebagai pecundang. Pada Roland Garros 2014, Halep kalah dari Maria Sharapova (Rusia), sedangkan pada edisi 2017, dia ditundukkan petenis muda Latvia, Jelena Ostapenko.

Rekor final grand slam milik Halep kian buruk ketika dia lagi-lagi takluk. Menembus babak final Australian Open untuk kali pertama, Halep menelan kekalahan dari Caroline Wozniacki (Denmark).

"Secara mental, saya sangat kuat untuk menyelesaikan pertandingan (dengan kemenangan). Itu adalah momen spesial. Saya sudah memimpikan momen ini sejak saya mulai bermain tenis," kata Halep.

"Roland Garros adalah turnamen grand slam favorit saya. Saya selalu mengatakan, kalau saya memenangi satu gelar grand slam, saya ingin hal itu terjadi di sana," ucap Halep lagi.

Halep menuntaskan dahaga gelar grand slam usai mengalahkan wakil Amerika Serikat (AS), Sloane Stephens, dengan skor 3-6, 6-4, 6-1, di lapangan Phillipe-Chatrier, Paris, Prancis, Sabtu (9/6/2018) sore waktu setempat.

Kini, Halep bisa merasa lega karena sudah tidak perlu lagi menjawab pertanyaan paling sulit dari awak media mengenai kenapa dia belum juga meraih gelar grand slam. Untuk itu, Halep mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman karena telah memberi dia kekuatan untuk menggapai mimpi.

"Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan bisa kembali setelah kalah pada tiga laga final," tutur Halep. (Diya Farida Purnawangsuni)