I Rossoneri, julukan AC Milan, memang telah belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas tahun ini dengan mengeluarkan dana 194 juta euro.
Aliran dana AC Milan dicurigai setelah sang pemilik, Li Yonghong, terbukti bukan pemilik asli dari perusahaan tambang yang selama ini ia klaim.
Namun, CEO AC Milan, Marco Fassone, tetap tenang menghadapi masalah yang bisa berakibat fatal untuk klub tersebut.
"Saya ingin menjelaskan sesuatu, AC Milan sudah terbukti beberapa kali melanggar aturan Financial Fair Play dari UEFA," ujar Fassone seperti dilansir BolaSport.com dari Football-italia.net.
"Kami juga telah berusaha agar tak mendapat hukuman atas hal tersebut pada 2014, 2015, dan 2016," kata Fassone.
AC Milan sedang berdiskusi dengan UEFA agar menerima sanksi yang wajar jika terbukti bersalah.
Sanksi berat seperti tidak diizinkannya AC Milan mengikuti semua kompetisi UEFA memang bisa saja diterima oleh I Rossoneri.
Untuk itu, Fassone tengah bernegosiasi agar sanksi AC Milan nanti tak berlebihan.
Hingga saat ini, Fassone mengklaim bahwa UEFA tetap akan menjatuhkan sanksi berupa pembayaran denda bagi klub yang bermarkas di San Siro tersebut. (Sri Mulyati)
https://bola.kompas.com/read/2017/12/17/15450008/ac-milan-bicara-soal-dugaan-pelanggaran-financial-fair-play-