Hat-trick dari Elio Martins pada menit kelima, menit ke-23, dan menit ke-53 semakin membenamkan Persegres sebagai satu-satunya tim yang sudah dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1 musim ini.
"Sebenarnya, kami juga dapat peluang, tetapi semua juga tahu (Yusuke) Kato yang seharusnya dengan mudah mencetak gol, hanya berhadapan dengan penjaga gawang, tetapi malah gagal," ujar pelatih Persegres, Hanafi, selepas pertandingan.
"Di babak pertama, udaranya panas sekali, jadi enggak mampu. Terus babak kedua sudah mulai kendor lagi, tetapi babak kedua setelah matahari turun, kami saling menyerang," ucap dia.
Hanafi juga menyoroti proses terjadinya gol pertama Elio Martins.
"Di sisi kiri, itu ada dua pemain terjatuh seusai bertabrakan, tetapi dilanjutkan begitu saja, tanpa ada fair play sehingga dia dengan mudah mencetak gol. Karena anak-anak kurang konsentrasi itu, kami kecolongan satu gol," kata Hanafi.
"Itu hak mereka, dia merasa memiliki. Luar biasa semangatnya. Itulah suporter. Inginnya tim yang didukung itu harus betul-betul bagus. Namun, tadi peluang banyak yang tidak masuk, jadi pelatih salah, pemain juga salah, sama-sama salah," tutur dia.
Hanya, Hanafi juga sempat mengeluhkan kondisi para pemain Persegres yang sudah enggan untuk menjalani latihan bersama sejak tim Laskar Joko Samudro sudah ditetapkan bakal turun kasta di musim depan.
Di satu sisi, salah satu pemain senior Persegres, April Hadi, menambahkan, dia dan semua pemain tim Laskar Joko Samudro sebenarnya sudah bekerja keras dalam laga tersebut. Hanya, hasil akhir belum berpihak kepada timnya.
"Pertandingan hari ini, semua pemain sudah maksimal, tetapi keberuntungan belum berpihak kepada kami. Memang betul yang dikatakan oleh pelatih, kami kurang latihan. Walaupun saya tidak latihan, saya tetap lakukan treadmill untuk menjaga kondisi," kata April Hadi.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/29/07350018/hanafi-akui-tidak-mudah-bagi-para-pemain-persegres-untuk-bangkit