Seperti biasa, pemain dan staf pelatih berdoa dan kemudian menyanyikan yel-yel sebelum memulai latihan. Lalu, pemain melakukan pemanasan selama beberapa menit sebelum bermain skipping.
Nah yang unik, pemain dikumpulkan ke dalam satu kelompok. Pelatih fisik, Nursaelan Santoso, memimpin game di mana dia melempar bola kepada pemain.
Saat melempar, Nursaelan akan mengucapkan kata heading atau tangkap. Ketika Nursaelan ucapkan kata heading, pemain harus menangkap bola dan sebaliknya, saat dia ucapkan kata tangkap, pemain harus menyundul bola.
Permainan ini mengasah konsentrasi dan kedisplinan pemain. Selain itu, permainan ini membuat pemain jadi lebih rileks.
Terbukti, suasana jadi pecah tawa ketika ada pemain yang salah menjalankan instruksi.
Permainan lainnya adalah pemain diminta memberikan bola kepada rekan di samping. Saat pemain pertama menerima bola, si pemain diminta sebutkan nama hewan lalu rekan di sampingnya mengucapkan nama buah. Begitu seterusnya.
Permainan ini diharapkan membuat tim Garuda Nusantara tampil tanpa beban pada laga nanti. Maklum, Egy Maulana dan kawan-kawan dituntut menang setidaknya lebih dari 8 gol untuk mengamankan tiket semifinal.
Jadi, peluang Indonesia tidak bergantung pada laga antara Vietnam dan Myanmar.
Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dengan mengoleksi 6 poin, atau kalah selisih gol dari Myanmar. Sementara itu Vietnam berada di puncak dengan mengoleksi 9 poin.
https://bola.kompas.com/read/2017/09/12/20101218/jelang-lawan-brunei-timnas-u-19-gelar-latihan-ringan-di-hotel