Menurut Hariyadi, andai pasukannya bermain disiplin mereka tidak akan mendapatkan hasil negatif tersebut. Sebab, tempo permainan yang dikembangkan pasukan Singo Edan tidak cepat seperti yang diperkirakan.
"Kedua tim dalam pertandingan ini sebenarnya sama. Tuan rumah bisa mengembangkan permainan," ucap pelatih sementara pengganti Milomir Seslija itu.
"Hanya, kami lengah dalam pengawalan. Secara keseluruhan, pertandingan sore ini sedang-sedang saja," tambah Hariyadi.
Memang, sebenarnya Persiba bisa mengimbangi permainan Arema FC hingga menit ke-40. Setelah itu, Arema FC bisa mencetak dua gol hanya dalam tempo tiga menit.
Ahmad Bustomi memecah kebuntuan Arema FC pada menit ke-41. Tiga menit berselang, Cristian Gonzales menggandakan keunggulan tim besutan Joko Susilo ini, sebelum Dedik Setiawan mematri kemenangan Singo Edan menjadi 3-0 pada menit ke-86.
Hariyadi mengakui bahwa gol-gol yang dicetak oleh Arema FC murni karena kelengahan pemainnya. Meski begitu, dia mengacungkan jempol buat permainan anak didiknya yang dinilai sudah maksimal.
"Pemain sudah berusaha maksimal, mungkin tuan rumah lebih bagus. Kami lengah sedikit sehingga lawan free tanpa pengawalan sehingga gagal mencuri poin di sini," ujarnya.
Dalam laga tersebut, Persiba tidak menurunkan striker Marlon da Silva. Hal itu disinyalir membuat lini depan Persiba sedikit tumpul.
Kekalahan pada pekan ke-20 ini membuat Persiba tetap di urutan ke-17 klasemen sementara Liga 1. Artinya, mereka masih berkubang di zona degradasi, terpaut 14 angka dari Persela Lamongan yang ada di urutan ke-15.
Sementara itu Arema FC naik ke urutan ketujuh. Donasi tiga poin ini membuat mereka mengumpulkan 30 angka, terpaut dua dari Persija Jakarta yang persis di atasnya.
https://bola.kompas.com/read/2017/08/18/19325358/dilibas-arema-fc-pelatih-persiba-kecewa-karena-pasukannya-lengah