Milan sudah menghabiskan 189 juta euro (sekitar Rp 2,950 triliun) untuk membeli sembilan pemain baru guna menghadapi persaingan musim depan. Tim Merah-hitam itu bisa berbelanja banyak setelah mendapat suntikan dana dari investor asal China, Suning Commerce Group.
"Saya tidak paham dengan kegiatan transfer AC Milan. Kata mereka, hal itu demi lolos ke Liga Champions. Namun bagi saya, itu tak masuk akal," kata Pallotta.
Menurut Pallotta, dia sulit memahami bagaimana Rossoneri membeli pemain dengan harga mahal dan memberi gaji tinggi.
"Ketika gaji para pemain hampir menyamai profit klub, hal itu sudah di luar akal sehat. Mereka satu-satunya tim yang kehilangan akal di Serie A," ujarnya.
Hujatan Pallotta tak berhenti di Milan, karena dia juga mengkritik aturan Financial Fair Play. Pria berusia 58 tahun itu mempertanyakan aturan FFP yang seperti tak bertaji menghadapi kasus seperti transfer Milan.
"UEFA dan FFP tak berguna. Harusnya ada orang lain yang jadi simbol perubahan kebijakan transfer," tutur Pallotta.
https://bola.kompas.com/read/2017/07/28/17265558/presiden-roma-kritik-aktivitas-transfer-ac-milan