Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, suporter kedua tim terlibat dalam perkelahian secara masif. Polisi harus menyemprotkan gas air mata untuk meredam situasi.
Para suporter pun coba melarikan diri hingga membuat tembok stadion roboh. Kerusakan ini sekaligus memakan korban jiwa.
Dilaporkan BBC, sedikitnya delapan orang tewas dan 49 mengalami cedera akibat robohnya tembok tersebut.
Bahkan, Menteri Olahraga Senegal, Matar Ba, menyatakan bahwa seorang gadis kecil menjadi salah satu korban tewas.
"Saya akan melakukan sesuatu agar kejadian serupa tidak akan terulang di Senegal," ujar Matar Ba.
Kerusuhan di Stadio Demba Diop sekaligus membuat standar keamanan Senegal menuai sorotan. Sebelumnya, pada April 2017, peristiwa kebakaran juga sempat terjadi di Kota Casamance.
Kejadian yang disebutkan terakhir membuat 22 orang meninggal dunia dan 100 orang dinyatakan hilang.
https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/18174958/kerusuhan-di-senegal-sebabkan-tembok-stadion-roboh-dan-8-orang-tewas