Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wenger: Sekarang, Finis di 4 Besar Jadi Sangat Penting

Kompas.com - 05/04/2017, 15:15 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

LONDON, KOMPAS.com - Sampai pekan ke-30 Premier League musim ini, Arsenal menempati peringkat keenam di klasemen.

Hal itu membuat jatah finis di peringkat keempat menjadi sangat berharga bagi The Gunners, julukan Arsenal.

Posisi keempat di klasemen menjadi zona idaman karena merupakan batas terakhir kelolosan ke Liga Champions musim 2017-2018.

Menengok tradisi, Arsenal seharusnya tak perlu cemas. Di bawah asuhan Arsene Wenger dalam dua dekade terakhir, The Gunners tak pernah absen finis di posisi empat besar saat tutup musim.

Hal itu membuktikan kestabilan prima Arsenal dalam persaingan di papan atas.

Di sisi lain, fakta tersebut kini menjurus menjadi bahan olok-olok kubu rival, bahkan dari segelintir suporter The Gunners, lantaran paceklik gelar yang terjadi sejak 2004.

"Saya telah membawa klub ke empat besar selama 20 tahun dan hal itu selalu dianggap remeh, seolah tidak ada apa-apanya," kata Wenger, dikutip BBC Sport.

Akan tetapi, peramu taktik berusia 67 tahun itu menyinggung bahwa jatah finis di peringkat keempat sekarang menjadi sangat berharga.

Maklum, Arsenal masih menempati peringkat keenam sampai pekan ke-30. Mereka punya 51 poin. Zona impian itu ditempati Manchester City (58 angka).

Di antara Arsenal dan Man City, ada Manchester United (53), yang juga membidik jatah tiket di area Liga Champions.

"Tiba-tiba, finis di empat besar menjadi sangat penting. Saya senang orang-orang menyadari bahwa menyelesaikan musim di posisi tersebut tidak semudah kelihatannya. Target itu sangat mungkin tercapai," ujar Wenger.

Terkait hal ini, Wenger mengaku dirinya setuju dengan opini pelatih Man City, Josep Guardiola, soal betapa berharganya peringkat empat bagi klub Premier League.

"Guardiola pernah bilang bahwa finis di empat besar di Inggris rasanya seperti meraih trofi karena hal itu sangat sulit diwujudkan," kata pelatih asal Perancis itu.

Misi Arsenal untuk mengejar Man City demi masuk area kuartet teratas di klasemen dilanjutkan dengan partai tengah pekan lawan West Ham United, Rabu (5/4/2017) atau Kamis dini hari WIB. (Beri Bagja)

Peringkat Arsenal pada akhir musim pada era Arsene Wenger

Juara: 1997-1998, 2001-2002, 2003-2004
Runner-up: 1998-1999, 1999-2000, 2000-2001, 2002-2003, 2004-2005, 2015-2016
Peringkat ketiga: 1996-1997, 2007-2008, 2009-2010, 2011-2012, 2014-2015
Peringkat keempat: 2005-2006, 2006-2007, 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013, 2013-2014. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com