Laporan langsung Anju Christian dari Manila, Filipina
MANILA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional (Indonesia), Alfred Riedl, mengabaikan kejayaan masa lalu menjelang partai kontra Singapura pada lanjutan Grup A Piala AFF 2016 di Rizal Memorial Stadium, Jumat (25/11/2016).
Stadion ini memiliki nilai sejarah buat tim Garuda. Pada 1991, Indonesia memenangi final SEA Games kontra Thailand sekaligus memastikan medali emas.
Itulah gelar bergengsi terakhir yang diraih Indonesia di cabang sepak bola.
Hanya, buat Riedl, kejayaan tersebut sudah terlalu lama berlalu sehingga tidak relevan lagi untuk dibicarakan.
"Berapa usia Anda pada 1991? Enam tahun? Jadi, jangam bicarakan momen itu lagi," kata Riedl kepada wartawan setelah sesi latihan di Rizal Memorial Stadium, Rabu (23/11/2016).
"Lagi pula, sejarah tidak penting," ucap pria asal Austria itu.
Ketika Kurnia Meiga berguling di bangku cadangan pada sesi latihan timnas di Rizal Memorial Stadium hari ini. #BanggaGarudaKita pic.twitter.com/59B7PruSs8
— Juara (@Juara) November 23, 2016
Sikap serupa diusung oleh asisten pelatih Wolfgang Pikal. Ketika membahas topik tentang sejarah 1991, dia mengatakan, "Saya malah baru mengetahui kita meraih medali emas di sini."
Wajar apabila keduanya tidak mengetahui sejarah tersebut. Pada 1991, Riedl masih menangani timnas Austria. Sementara saat itu, Pikal tidak terlibat dalam sepak bola karena sempat pensiun sebagai pemain pada usia 22 tahun.
Inilah jadwal tanding Indonesia di Piala AFF 2016 #BanggaGarudaKita pic.twitter.com/uAnIuExC0W
— Juara (@Juara) November 18, 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.