SAINT-DENIS, KOMPAS.com — Italia akan menghadapi Spanyol dalam laga babak 16 besar Piala Eropa 2016 di Saint-Denis, Senin (27/6/2016). Gli Azzurri, julukan Italia, menyiapkan tiga taktik untuk meredam kreativitas sang juara bertahan tersebut.
Secara taktik, Italia dan Spanyol mewakili dua gaya permainan yang berbeda.
Seperti yang ditunjukkan pada fase grup, Gli Azzurri unjuk ketangguhan pertahanan ala catenaccio dengan mengandalkan efektivitas serangan balik ke area musuh.
Di lain pihak, Spanyol tetap mempertahankan dominasi dengan operan antar-lini yang mengalir. Tim asuhan Vicente del Bosque mencatat angka penguasaan bola 63,7 persen, tertinggi kedua setelah Jerman (66,5 persen).
Spanyol juga memuncaki daftar tim dengan level akurasi operan terbaik, yakni 90,1 persen.
Kedua finalis Piala Eropa 2012 itu juga menjalani kiprah yang mirip di Perancis 2016. Italia dan Spanyol sama-sama "mencaplok" dua kemenangan, lalu tumbang pada laga terakhir di grup.
Hal itu membuat Italia optimistis bisa meniru langkah Kroasia menekuk Spanyol dalam laga terbaru mereka.
Resepnya adalah menekan secara konstan, memanfaatkan lebar lapangan, dan stabil mempertahankan kecepatan.
"Saat menghadapi Spanyol, kami tak boleh pasif karena hal itu akan menjadi kesalahan terbesar," ujar bek Italia, Andrea Barzagli, seperti dikutip Corriere.it.
Sesuai analisis Barzagli, metode tersebut dapat diakomodasi dengan penerapan tiga taktik berbeda.
???? 'OMG! 12,570m? Me?' #Italy's #Parolo has run the furthest of any player in a single match at #Euro2016! ???????????? ????????? pic.twitter.com/3x7lHTP6j2
— Italy (@azzurri) 25 Juni 2016
Pola 3-5-2 yang menjadi pedoman dasar Azzurri bersama Antonio Conte mengedepankan kekuatan pertahanan berkat adanya tiga bek sentral dan tumpukan trio gelandang tengah di lini kedua.
Dua sayap ditugaskan seperti engsel yang naik turun membantu serangan dan pertahanan. Formula itu disiapkan menghadapi gaya aliran bola Spanyol yang banyak beredar di pusat lapangan.
Taktik alternatif adalah bermain lebih melebar di lini depan dengan sistem 3-4-3. Kalau masih belum ampuh membongkar pertahanan Spanyol, nantikan pula Azzurri bermain ultra-ofensif dengan formasi 3-3-4!
Andai sistem yang terakhir dipakai, Conte punya opsi memasukkan dua sayap lincah, Stephan El Shaarawy dan Lorenzo Insigne, guna menemani dua penyerang tengah.
"Kami akan berjuang seperti biasa. Permainan Italia mungkin jelek dan kotor, tetapi kami akan memberikan segalanya untuk menyakiti Spanyol," ucap Barzagli. (Beri Bagja)