JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter tim Persija Jakarta, Nanang Tri Wahyudi, mengklarifikasi soal menu buka puasa yang dikonsumsi para pemain tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut.
Klarifikasi tersebut berkaitan dengan kabar bahwa Ismed Sofyan dan kawan-kawan mengonsumsi gorengan seusai latihan perdana pada bulan Ramadan, Selasa (7/5/2016).
Mengatur pola makan saat Ramadan memang menjadi kewajiban khususnya bagi setiap atlet. Hal tersebut akan sangat memengaruhi kinerja tubuh seseorang, apalagi untuk mereka yang dituntut memiliki ketahanan fisik yang baik.
Pemandangan menarik terlihat ketika para pemain Persija menyantap gorengan sebagai menu "pembatalan" puasa mereka. Masalahnya, makanan yang notabene mengandung minyak berlebih itu sudah pasti akan menganggu kinerja fisik pemain asal Ibu Kota itu.
Nanang mengungkapkan, soal para pemain Persija yang berbuka puasa dengan menyantap gorengan adalah sesuatu di luar instruksinya.
Mantan dokter tim Arema Cronus itu pun menegaskan bahwa tim pelatih sudah mewanti-wanti agar para pemain berbuka puasa dengan santapan yang lebih bergizi.
"Saat itu, ada yang iseng saja membawa gorengan dan hal tersebut di luar instruksi kami. Sebelumnya, kami sudah mengistruksikan para pemain untuk berbuka puasa dengan pisang, kurma, atau minuman yang mengandung ion," kata Nanang, Rabu (8/6/2016).
"Jika para pemain banyak mengonsumsi makanan berminyak, darah akan menjadi kental, mudah merasa haus, dan akan mengganggu kondisi fisik mereka. Maka dari itu, pemain seharusnya fokus melahap buah, minuman isotonik, atau kurma," ujarnya.
Namun, Nanang juga mengakui jika dia tidak bisa setiap detik untuk memantau pola konsumsi para pemain Persija.
"Kami hanya bisa sebatas mengingatkan. Soalnya, kami tidak berada di mes bersama para pemain. Tetapi, saat tim berada di hotel, kami akan mengatur pola makan mereka sebaik mungkin," ucap Nanang.
Selain itu, tidak lupa Nanang memberikan tips bagi yang tengah menjalankan puasa. Dokter spesial kedokteran olahraga itu menggarisbawahi pentingnya melakukan sahur.
"Pokoknya jangan sampai kita tidak sahur. Sebab, cairan tubuh akan dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi saat sahur. Jika cairan tubuh tercukupi, tubuh tidak akan lemas," tuturnya. (Segaf Abdullah)