Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 1980, Cruyff Dua Kali Bertanding di Jakarta

Kompas.com - 27/03/2016, 07:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Legenda sepak bola dunia yang baru saja berpulang pada Kamis (24/3/2016) lalu, Johan Cruyff, sempat menyambangi Jakarta pada 1980. Bersama Washington Diplomats, Cruyff dkk menjalani dua pertandingan.

Berdasar arsip Harian KOMPAS, skuad Washington Diplomats tiba di Jakarta pada Senin (17/11/1980). Saat itu, Cruff dkk tengah menjalani tur ke wilayah Asia dengan menyambangi Hongkong, Jepang, dan Indonesia.

Diplomats dijadwalkan melakoni dua laga uji coba. Rabu (19/11/1980), klub asal Amerika Serikat itu akan ditantang PSSI Utama. Dua hari berselang, giliran tim gabung klub-klub profesional, Galatama Selection, yang dihadapi Cruyff dkk.

Selasa (18/11/1980), Diplomats dijadwalkan melakukan uji coba lapangan sekaligus latihan di Stadion Utama Senayan - sekarang Gelora Bung Karno. Namun, lantaran cuaca tak mendukung, latihan dibatalkan.

Bukan hanya lapangan yang terserang genangan cukup tinggi hingga ke seluruh sudutnya. Namun, seluruh tempat duduk di tribune bawah juga basah. Mereka pun langsung bertanding pada keesokan harinya.

Di hadapan sekitar 80.000 penonton yang memadati Stadion Utama Senayan, Diplomats menang 2-0 atas PSSI Utama berkat gol Mario Luna dan Thomas Ronjin.

"Pemain-pemain Anda bagus. Teknik mereka rata-rata lumayan. Tetapi, mereka tidak memanfaatkan sebaik-baiknya dalam pertandingan," ucap Cruyff seperti dilansir dari Harian KOMPAS, Kamis (20/11/1980).

"Dalam membangun serangan, mereka baru tampak berhasil sampai dua pertiga lapangan," kata pemain yang baru bergabung dari Los Angeles Aztecs pada 1980 itu.

Pelatih PSSI Utama, Harry Tjong, juga membeberkan alasan kekalahan timnya. "Pemain tidak jalankan instruksi," ujar dia.

Jumat (21/11/1980), giliran Galatama Selection yang dihadapi oleh Diplomats. Pelatih Diplomats, Gordon Bradley, berharap mendapatkan perlawanan lebih ketat dibandingkan pada laga versus PSSI Utama.

Akan tetapi, Iswadi Idris dkk gagal mempersembahkan kemenangan bagi 40.000 penonton di Stadion Utama Senayan. Galatama Selection kalah 0-3 dan salah satu gol tim tamu dicetak melalui penalti sang kapten.

"Diplomats bermain lebih baik daripada kemarin (lawan PSSI Utama)," ujar Sinyo Aliandoe, pelatih Galatama Selection.

Magnet Cruyff yang saat itu sudah berusia 33 tahun tampaknya masih besar bagi publik Indonesia. Jumlah 120.000 penonton di Stadion Utama Senayan dalam dua pertandingan Washington Diplomats itu membuktikannya.

Diplomats merupakan klub keempat Cruyff sepanjang kariernya. Dia memulai kariernya bersama tim Akademi Ajax Amsterdam pada 1957.

Menembus tim utama pada 1964, Cruyff lantas mengantarkan Ajax ke periode emas dengan merebut tiga kali beruntun Piala Champions. Dia juga didaulat sebagai pemain terbaik di dunia.

Pada 1973, Cruyff bergabung dengan Barcelona. Setelah lima tahun di Spanyol, dia menjajal kemampuan di Liga Amerika Serikat dengan memperkuat LA Aztecs (1979) dan Diplomats (1980-1981)

Dia kemudian kembali ke Spanyol dan memperkuat Levante. Sempat memperkuat Ajax untuk periode kedua pada 1981-1983, Cruyff lantas mengakhiri karier bersama Feyenoord pada 1984.

Setahun setelah gantung sepatu, Cruyff memulai karier kepelatihan bersama Ajax. Dia lalu bergabung dengan Barcelona pada 1988 dan mengakhiri kariernya sebagai pelatih klub pada 1996.

Kamis (24/3/2016), Cruyff mengembuskan napas terakhirnya. Ayah dari mantan pemain Manchester United dan Barcelona, Jordi Cruyff, itu meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Parma Kembali ke Serie A, Jay Idzes Cetak 2 Gol tetapi Venezia Kalah

Parma Kembali ke Serie A, Jay Idzes Cetak 2 Gol tetapi Venezia Kalah

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com