Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duit Rp 5 Miliar untuk Benahi Stadion Dipta

Kompas.com - 23/12/2014, 16:13 WIB


KOMPAS.com - Manajemen klub anyar anggota ISL Bali United Pusam menyiapkan duit hingga Rp 5 miliar untuk membenahi Stadion Dipta. Menurut warta laman tribunnews.com pada Selasa (23/12/2014), stadion yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, bakal menjadi kandang klub.

Catatan menunjukkan, total luas stadion mencapai empat hektare. Kapasitas penonton mencapai 25 ribu penonton.

Nantinya, manajemen akan memasang 108 lampu berkekuatan 2.000 watt. Kekuatan cahaya mencapai 800 lux.

"Kami tidak keberatan dengan tawaran yang diajukan Pemkab Gianyar. Untuk perbaikan sarana lainnya, kita akan tunjukan list-nya setelah penandatanganan MoU secara rinci. Pada dasarnya kita mengikuti peraturan liga dengan memperbaiki beberapa hal. Saya harap bisa dilakukan segera karena ISL akan bergulir pada 1 Februari 2015," kata CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri setelah menghadiri pertemuan teknis di ruang Sekda Gianyar, Senin kemarin.

Pemkab Gianyar selaku pemilik stadion dan PT Bali Bintang Sejahtera sebagai pengelola Bali United Pusam menggelar pertemuan terkait penggunaan Stadion Kapten Dipta. Pemkab Gianyar yang diwakili Asisten II, I Ketut Suwetha mengatakan sebagai tahap awal pelaksanaan kerja sama tersebut akan dibuat MoU antara Pemkab Gianyar dengan PT Bali Bintang Sejahtera.

"Sekarang teknisnya bagaimana karena stadion adalah aset daerah. Kita harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Kita harus tunduk dengan itu. Biar dari awal bagus agar tidak rusak di tengah jalan nanti," jelasnya kepada CEO Bali United Pusam, Yabes Tanuri dan tim.

Ia menjelaskan, selain untuk sebagai lapangan sepakbola, stadion tersebut digunakan secara rutin oleh Pemkab Gianyar untuk berbagai kegiatan. Dalam pelaksanaan kerja sama nanti, stadion Dipta tetap bisa digunakan untuk kegiatan pertandingan lokal serta kegiatan senam Jumat pagi yang selama ini dilaksanakan di stadion.

Saat ini beberapa kantor seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan beberapa instansi lainnya berada di Stadion Dipta. Ia menegaskan kantor-kantor tersebut tetap berada di sana dengan status quo. "Selain sepakbola, banyak kegiatan yang akan kami gunakan di stadion itu. Tentu kami ada kesempatan untuk menggunakan lapangan itu ya. Jika siap untuk melengkapi perjanjian ini, silakan karena kami juga sangat menyambut baik ini semua," kata Suwetha.

Dengan sejumlah pertimbangan tersebut, Pemkab Gianyar menyarankan perlu disepakati mekanisme pemfanfaatan yang akan digunakan nanti sehingga tidak melanggar perundang-undangan yang berlaku. Proses kerja sama mengacu pada PP No 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah serta Perbup No 9 Tahun 2013 tentang mekanisme kerj asama.

Sementara itu, Ketua Harian KONI Gianyar, Pande Purwata mengaku bangga. Dengan ekspresi wajah yang menggebu, ia mengatakan, kini Bali memiliki tim yang berlaga di kasta tertinggi liga Indonesia.

Dengan menjadikan Stadion Dipta sebagai kandang, ia berharap wajah persepakbolaan Bali, khususnya Gianyar termotivasi untuk terus berkembang. "Dulu kami pernah bangga punya tim yang berlaga di Divisi Utama. Sekian tahun kami rindu akan hal itu dan sekarang kami dapat berita baik. Terima kasih kepada Bali United Pusam yang telah memilih Gianyar sebagai kandang. Kami mohon bantu kami untuk membangun persepakbolaan daerah juga," harap Pande yang kemudian disambut senyum oleh Yabes Tanuri yang didampingi Kuncoro Mangkunegoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com