Saat ditemui selepas pertandingan, Peter Lipede, pemain Persewangi asal Nigeria, mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk bermain untuk menyelamatkan nama baik Banyuwangi.
"Agar nama baik persepakbolaan Banyuwangi tetap terjaga, kami tetap bermain dengan Buol. Gaji sudah dibayarkan setengah. Manajemen menjanjikan, Senin, gaji akan dibayarkan lunas semuanya," ujarnya.
Peter mengatakan, ia dan kawan-kawannya tidak konsentrasi dalam bermain akibat masalah tersebut. "Tadi bisa dilihat sendiri kawan-kawan saat bermain, padahal saat melawan Gorontalo kami menang 3-0," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Persewangi Hari Wijaya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi seharusnya membantu mencarikan jalan keluar untuk masalah persepakbolaan. "Kami tidak meminta bantuan dari APBD, tetapi paling tidak ada perhatian dan jalan keluar dari Bupati Banyuwangi karena bola adalah olahraga rakyat," ujarnya.
Pada pertandingan melawan Buol ini, Persewangi bermain imbang 0-0. Satu angka dari laga tersebut membuat Persewangi menjadi juara dalam Grup Tujuh Divisi Utama Liga Indonesia dengan total angka 23.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.