Pada laga tersebut, Belgia sempat tertinggal lebih dahulu melalui penalti Sofiane Feghouli pada babak pertama. Dua pemain pengganti, Dries Mertens dan Marouane Fellaini, menjadi pahlawan kemenangan lewat golnya masing-masing.
"Tempo pertandingan berjalan lambat pada babak pertama. Kami harus mencari cara untuk menembus pertahanan lawan yang sepertinya tidak ingin bermain sepak bola," sindir Wilmots terhadap strategi bertahan total ala Aljazair.
"Pergantian pemain kami ditujukan untuk menyuntikkan kecepatan. Kami ingin mengubah jalannya pertandingan seusai istirahat babak pertama," lanjutnya.
"Para pemain kami terpukul di ruang ganti pada masa jeda. Namun, saya mengatakan keyakinan bahwa kami bisa mencetak gol. Kami akhirnya membawa poin penuh. Perjalanan masih panjang, namun kami memperlihatkan karakter yang kuat," kata Wilmots.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.