Tak disebutkan secara pasti penyebab kematian pria kelahiran Rochester, New York, 25 Agustus 1928, tersebut. Yang pasti, Glazer sudah mengalami gangguan kesehatan sejak 2006, ketika mengalami stroke dua kali. Akibat sakit itu, Glazer mengalami kesulitan berbicara. Pergerakan tangan dan kaki kanannya pun menjadi terbatas.
Nama Glazer mulai dikenal dunia ketika pada tahun 2005 dia membeli Manchester United dengan harga 1,47 miliar dollar AS (sekitar Rp 17,110 triliun), meskipun ditentang oleh para penggemar salah satu klub terkaya di dunia itu. Sebelumnya, Glazer melalui gaya manajemennya telah mengubah Bucs (Buccaneers), dari bahan tertawaan, menjadi model waralaba pada 2003, ketika mereka memenangkan Super Bowl 48-21 atas Oakland Raiders.
"Semua orang di Manchester United bersama-sama keluarganya turut mengenang dia pada malam ini," demikian pernyataan Manchester United.
Glazer merupakan putra seorang pedagang suku cadang jam tangan. Dia mulai bekerja untuk usaha keluarga pada usia delapan tahun dan mengambil alih kendali dalam usia yang masih muda ketika ayahnya meninggal pada 1943.
Keluarga Glazer sukses memajukan perusahaannya dan mengembangkan usaha dengan melakukan investasi di berbagai bidang, seperti restoran, stasiun televisi, real estat, gas alam, dan produksi minyak. Majalah Forbes menempatkan keluarga ini pada peringkat ke-354 dalam daftar orang terkaya di dunia, dengan jumlah kekayaan bersih mencapai 4,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 48,888 triliun).
Dia membeli Bucs pada 1995 dengan rekor harga 192 juta dollar AS. Sejak itu, Bucs menjadi salah satu klub yang diperhitungkan dalam pentas NFL. Oleh fans klub itu, yang sebelumnya "tak punya uang", Glazer disebut sebagai penyelamat.
Glazer pun membuat sensasi dengan membeli MU seharga lebih dari 1,47 miliar dollar AS. Meskipun berbagai tekanan dari para penggemar MU terus menimpanya, Glazer tetap bertahan dan malah menghadirkan kesuksesan di Old Trafford dengan raihan trofi Piala Liga pada 2006, 2009, dan 2010, gelar Premier League 2007-2009, 2011, dan 2013, Liga Champions, serta Piala Dunia Antarklub pada 2008.
Ketika mengambil alih klub raksasa Liga Inggris itu, Glazer harus menanggung utang The Red Devils sebesar lebih dari 1,1 miliar dollar AS. Namun, sejak tahun 2005 hingga sekarang, utang itu bisa dipangkas sampai menjadi sekitar 600 juta dollar AS (setara Rp 6,984 triliun). Bahkan, walaupun MU hanya finis pada peringkat ketujuh dalam musim 2013/2014, yang merupakan catatan terburuk dalam 24 tahun, mereka masih menunjukkan rekor penghasilan 700 juta dollar AS (sekitar Rp 8,148 triliun).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.