Rodgers: Liverpool Gagal Bukan karena Gerrard

"Saya tak punya kekhawatirana apa pun soal Steven. Menurut saya, Steven akan tetap melangkah maju dan ketika ia melihat kembali perjalanan musim lalu yang secara personal luar biasa, ia telah diperlakukan tidak adil berkaitan dengan kesalahannya," ujar Rodgers.

Liverpool mengakhiri Premier League 2013-2014 di peringkat kedua dengan nilai 84, atau kalah dua angka dari Manchester City. Padahal, mereka sempat menjadi tim yang bisa menjadi juara tanpa bergantung pada tim mana pun.

Titik balik peruntungan Liverpool adalah kekalahan 0-2 dari Chelsea pada laga pekan ke-36. Gol Chelsea saat itu diciptakan Demba Ba (45) dan Willian (90). Gol Ba berawal dari lepasnya bola dari penguasaan Gerrard. Ba kemudian mencuri bola dan menaklukkan Simon Mignolet.

"Kesalahan bisa terjadi pada laga ketiga. Kesalahan bisa terjadi pada laga keempat. Tetapi, kesalahan-kesalahan itu tak bisa dijadikan acuan untuk mendefinisikan perjalanan kami pada musim (2013-2014). Bukan kesalahan itu yang membuat kami gagal. Ini soal pertandingan yang kami menangi," kata Rodgers.

" Kami menang 5-3 di Stoke City. Kami menang 6-3 di Cardiff City. Kami menang 4-3 di kandang dan kemasukan tiga gol. Pertandingan-pertandingan itulah (yang seharusnya menjadi acuan untuk menilai Liverpool), bukan kesalahan Steven atau umpan Kolo Toure yang tidak tepat," tuturnya.

"Gerrard adalah orang yang sangat teliti dan ia mencintai Liverpool. Ia sangat keras kepada dirinya sendiri dan ia mengkritik dirinya sendiri sangat keras. Namun, ia mengerti bahwa ia terlibat dalam perebutan gelar juara yang luar biasa ketat dan musim depan ia akan lebih baik untuk menghadapi (perebutan gelar)," katanya.

"Ia akan membawa kepercayaan diri itu ke Piala Dunia. Saya selalu mengatakan kepada para pemain, 'Ketika Anda membela Inggris, jangan pikirkan Liverpool. Pikirkan negeri kalian dan tim yang kalian bela. Salah satu kualitasnya adalah ia bisa melakukan itu. Ia adalah contoh seorang profesional dalam hal itu. Ia sangat bangga bermain untuk Inggris dan menjadi kapten untuk negerinya dan saya yakin, ia akan pergi dan membuat negeri ini kembali bangga," demikian Rodgers.