Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tunggu "Le Professeur"

Kompas.com - 17/05/2014, 06:01 WIB
Oleh Gita Suwondo

KOMPAS.com - Julukannya jelas mentereng. The Professor atau Le Professeur yang menggambarkan betapa detailnya Arsene Wenger akan masalah teknis dan taktik dalam metode kepelatihannya bagi The Gunners. Sejak menangani Arsenal tahun 1996, dia membuktikan diri sebagai manager terlama dan juga tersukses yang pernah ada di Highbury – markas lama Arsenal.

Tiga gelar Premier League, empat gelar Piala FA dan empat Community Shield serta masih ditambah seabreg penghargaan individual lainnya didapat dalam sembilan musim pertamanya di Highbury. Wenger juga dikenal sebagai manajer yang sukses memasukkan revolusi baru dalam sepak bola Inggris melalui perubahan metode kepelatihan dan juga diet bagi para pemain. Dua hal yang dianggap dalam sembilan musim terakhir sebagai penyebab banyaknya cedera yang menghantui para penggawa The Gunners.

Yup! Sembilan musim terakhir adalah gambaran bagaimana gelar selalu menjauhi mereka. Satu hal yang konsisten dari The Gunners hanyalah permainan indah mereka serta konsistennya mereka untuk selalu berada dalam zona Liga Champion selama 18 musim kepemimpinan Le Professeur, termasuk musim ini walaupun secara head-to-head terhadap tim lima besar, Arsenal menempati posisi juru kunci, alias bahkan dengan Everton sekalipun – yang hanya lolos ke Liga Europa -  mereka kalah.

Inti utamanya adalah kemampuan Mikel Arteta dkk untuk maksimal menghadapi lawan-lawan yang ada di papan bawah. Praktis Arsenal hanya terkejut dengan sergapan Aston Villa di laga pembuka BPL, serta Stoke City yang mengejutkan mereka di Britania. Selebihnya, Arsenal selalu bisa meraih poin maksimal terhadap urutan ke-10 hingga 20 BPL, bahkan juga terhadap Tottenham Hotspur yang ada di urutan keenam. Juga termasuk saat menghadapi Hull City yang akan jadi lawan mereka di Wembley Sabtu (17/5/2014) ini.

Bicara Piala FA, langkah Arsenal sampai ke Wembley terbilang mengejutkan. Undian yang kurang menguntungkan membuat Olivier Giroud dkk harus menghadapi Tottenham Hotspur, Everton dan Liverpool yang mereka singkirkan justru lewat permainan pragmatis ketimbang indah seperti yang ditunjukkan The Gunners sepanjang kompetisi BPL.

Justru saat ingin bermain indah karena hanya menghadapi Wigan Athletic di semifinal, nyaris juara Piala FA musim 97/98, 01/02, 02/03 dan 04/05 terjungkal. Diperlukan gol menjelang 90 menit berakhir dari Per Mertesacker untuk menyamakan kedudukan dan kemudian kedigdayaan Lukasz Fabianski dalam adu penalti untuk mengantarkan Arsenal ke final pertama mereka sejak Patrick Vieira mengangkat piala di Millenium Stadium musim 2004/05 lalu.

Masa tunggu sembilan musim ini yang pasti ingin diakhiri oleh Wenger maupun penggawa Arsenal lainnya. Dua laga BPL menghadapi anak asuhan Steve Bruce yang promosi dari Championship dilalui dengan dominasi. Di Emirates, penjaga gawang Hull City, Allan Mc Gregor harus memungut bola dari gawangnya dua kali. Di KC Stadium giliran Steve Harper dijebol tiga kali oleh Aaron Ramsey dan Lukas Podolski. Dengan clean sheet terhadap klub yang musim depan ngotot untuk berubah nama menjadi Hull City Tigers itu, membuat secara logika harusnya Wenger bisa merebut gelar Piala FA kelimanya dengan mudah.

Namun tetap tidak ada yang mudah jika bicara magis di Piala FA. Musim lalu bagaimana Ben Watson jadi pahlawan Wigan Athletic lewat gol tunggalnya ke gawang Manchester City. Kemudian contoh musim 2007/08 ketika Portsmouth dan Cardiff City yang justru menggelar partai final. Juga cerita sukses Birmingham City ketika merebut Piala Liga di Wembley tahun 2011 dengan mengalahkan Arsenal, walaupun kemudian Birmingham City terdegradasi di musim yang sama.

Wojcech Scczesny, Bacary Sagna, Laurent Koscielny, Gael Clichy, Jack Wilshere, Tomas Rosicky dan Kieran Gibbs yang kemungkinan bermain Sabtu ini pasti masih ingat bagaimana gugup dan sulitnya mereka menembus gawang Ben Foster yang jadi Man Of The Match laga tiga tahun lalu itu.

Belajar dari kegagalan tiga musim lalu, juga motivasi untuk mengakhiri paceklik juara serta kemungkinan Hull City tidak diperkuat oleh David Meyler di lapangan tengah plus masalah jinx Piala FA terhadap tim-tim favorit yang hanya terjadi setiap lima sampai enam musim sekali, sulit untuk tidak tetap mengunggulkan Arsenal menjadi juara Piala FA untuk ke-12 kalinya.

Hull City, terlepas hebatnya mereka di kandang yang membuat mereka bertahan di Premier League, tampaknya hanya harus puas untuk jadi wakil Inggris di Liga Europa musim depan sebagai runner-up Piala FA.

ARSENAL 55 – 45 HULL CITY

BEIN SPORT Gita Suwondo.
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORTS 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com