Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Sepak Bola Indonesia Pasca-KLB

Kompas.com - 15/03/2013, 19:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan sepak bola Indonesia dipandang tak akan berakhir melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 17 Maret mendatang. Pergantian ketua umum dipandang sebagai solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik yang telah berlarut-larut itu.

"Saya masih pesimistis kalau kongres akan memperbaiki semuanya. Tapi, minimal kongres ini cuma menjalankan syarat dari FIFA. 'Kan ada empat poin yang dibawa di situ. Mau lebih konkretnya, KLB itu harus (ada) pergantian ketua umum tanpa melibatkan pihak Djohar Arifin dan La Nyalla (Mattalitti)," kata Wakil Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad, kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2013).

KLB PSSI akan membahas empat agenda, di antaranya pengembalian empat anggota Eksekutif Komite yang dipecat, revisi statuta, penyatuan liga sepak bola profesional, dan peserta KLB adalah peserta Kongres Solo. Empat agenda itu disusun berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) Kuala Lumpur antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) pada Maret 2012.

Pihak KPSI mewacanakan adanya agenda tambahan, yakni penentuan waktu dan tempat pelaksanaan kongres biasa. Richard mensinyalir, usulan tambahan agenda tersebut sebagai awal kebangkitan orang-orang lama untuk menguasai PSSI PSSI.

"Yang harus dikawal bukan kongres namun pasca kongresnya. Sepak bola kita mau diapain? Ada wacana setelah KLB ada kongres biasa. Dalam kongres biasa, bisa terjadi pergantian ketua umum. Lebih baik dikonkretkan di KLB saja sekalian. Yang pasti, akan ada babak baru orang-orang lama yang sudah jelek masuk kembali. Pascakongres itu bukan memperbaiki sepak bola tetapi memunculkan 'mafia-mafia'," tegasnya.

Seandainya agenda pemilihan ketua umum baru terealisasi, Richard menginginkan kedua kubu yang bertikai tak kembali terlibat dalam PSSI. Terlebih, lanjut Richard, Djohar telah gagal karena sejak memimpin PSSI, persoalan semakin bertambah. "Semua berharap dia bisa menyelesaikan persoalan. Tapi, dia malah menambah persoalan. Ini yang akhirnya yang awalnya menjadi pendukungnya berbalik menjadi lawan politiknya," ulas Richard.

Terlepas dari itu, Richard mengaku pesimistis KLB bisa berjalan dengan sukses mengingat masih terjadinya perbedaan pandangan soal voters. Djohar memutuskan tetap menggunakan daftar pengurus lama di tingkat pengurus provinsi sebagai peserta KLB. Tiga anggota tim dari Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) menilai pergantian pengurus tidak sah, sehingga yang berhak menjadi delegasi adalah pengurus lama.

Hal itu bertentangan dengan pandangan tiga anggota tim verifikasi dari PSSI yang menilai, pengurus barulah yang berhak menjadi delegasi sebagai pemilih dalam KLB. Semuanya berlandaskan keputusan FIFA bahwa peserta kongres adalah lembaga/institusi, bukan perorangan. "Akan ada yang bikin deadlock. Kongres belum secara meyakinkan menyelesaikan persoalan sepak bola Indonesia," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

    Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

    Timnas Indonesia
    Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

    Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

    Liga Indonesia
    Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

    Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

    Timnas Indonesia
    Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

    Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

    Liga Indonesia
    Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

    Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

    Liga Inggris
    Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

    Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

    Liga Indonesia
    Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

    Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

    Timnas Indonesia
    PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

    PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

    Internasional
    Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

    Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

    Timnas Indonesia
    Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

    Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

    Internasional
    Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

    Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

    Timnas Indonesia
    Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

    Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

    Timnas Indonesia
    Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

    Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

    Timnas Indonesia
    Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

    Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

    Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com