PALEMBANG, KOMPAS.com — Aksi pemukulan yang dilakukan oleh empat pemain Sriwijaya FC, yakni Charis Yulianto, Isnan Ali, Ambrizal, dan Cristian Worabay, berakhir dengan denda sebesar Rp 100 juta oleh manajemen SFC.
"Masing-masing pemain didenda Rp 25 juta. Ini sebagai bentuk sanksi atas tindakan mereka," kata Manajer SFC Hendri Zainudin.
Hendri menjelaskan, sanksi baru diberikan atas beberapa hal, seperti pertimbangan kemanusiaan karena kondisi psikologis pemain yang saat itu masih dalam keadaan tidak memungkinkan. "Tidak mungkin kami langsung menjatuhkan sanksi saat itu karena kondisi mereka belum stabil," ujar Hendri.
Kini setelah semuanya selesai, dalam rapat manajemen SFC yang dipimpin Presiden Klub Dodi Reza Alex diputuskan, manajemen klub memberikan hukuman sebagai bentuk pembelajaran kepada keempatnya dan juga pemain lain agar tidak mengulangi tindakan serupa.
Sementara itu, ponsel keempat pemain itu tidak ada yang aktif. Bahkan, Ambrizal yang biasanya paling mudah dihubungi pun tidak mengaktifkan ponselnya. Keempat pemain tersebut terlibat aksi pemukulan terhadap suporter mereka sendiri di Simpang Empat RS Charitas, Palembang, 8 Mei lalu. Akibatnya, mereka menjalani pemeriksaan, bahkan sempat ditahan selama 24 jam di ruang tahanan Poltabes Palembang.
Meskipun persoalan itu berakhir damai, manajemen tetap mengambil tindakan tegas sebagai pembelajaran agar kejadian itu tidak terulang pada masa mendatang. "Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pemain profesional yang ada di Indonesia. Keputusan ini kami putuskan melalui rapat manajemen tiga hari lalu,” ujar Hendri. (tribunnews.com/ndr)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.