MADRID, KOMPAS.com — Pelatih Bayern Muenchen Louis van Gaal menilai permainan indah yang diterapkan timnya menyebabkan kekalahan dari Inter. Namun, dia tak menyesal terhadap strateginya itu.
"Anda tak boleh lupa, kami memilih gaya permainan yang sulit. Saya kira, permainan kami sangat atraktif. Tapi, kami kalah dan kami harus berada dalam bentuk permainan yang baik untuk mengalahkan tim seperti Inter Milan," terang Van Gaal.
Bayern dipaksa menyerah 0-2 dari Inter pada final Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (22/5/2010).
"Saya kira situasi di Bayern musim ini telah berubah karena kami memainkan sepak bola indah. Namun, permainan seperti ini membutuhkan kemampuan maksimal dan bentuk permainan terbaik. Hari ini, kami tidak dalam kondisi seperti itu," katanya.
Van Gaal mengatakan, timnya sangat membutuhkan playmaker Franck Ribery. Namun, sayang dia tak bisa tampil pada final karena terkena hukuman.
"Selalu mudah mengatakan setelah pertandingan bahwa absennya Ribery ikut menyebabkan kekalahan. Tapi, kami juga tampil tanpa dia saat melawan Lyon. Tentu, permainan seperti yang kami terapkan sangat membutuhkan pemain kreatif, dan Ribery merupakan pemain yang kreatif," ujar Van Gaal.
Ketika ditanya apakah akan mengubah gaya permainan timnya jika lolos ke final Liga Champions lagi, Van Gaal menjawab, "Kami sudah menganalisis Inter Milan dan tahu mereka akan bermain seperti itu. Kami sadar akan berat menghadapi mereka. Permainan mereka sangat terorganisasi." (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.