SURABAYA, KOMPAS.com — Pembina Yayasan Suporter Surabaya Wastomi Suhari tidak mau bertanggung jawab jika ada suporter yang nekat berangkat ke Yogyakarta saat timnya, Persebaya, berjumpa Persik Kediri dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Mandala Krida, Kamis (29/4/2010). Yayasan Suporter Surabaya atau YSS sama sekali tidak mengizinkan anggotanya pergi.
"Saya sudah kasih tahu jauh-jauh hari, baik lewat SMS (pesan pendek) maupun Facebook supaya teman-teman tidak berangkat," ujar Wastomi, Rabu (28/4/2010).
Pasca-pelemparan batu di Solo, suporter Persebaya dikenai sanksi larangan mendatangi stadion se-Indonesia selama dua tahun oleh PSSI. Namun, mereka diperbolehkan datang jika tidak menggunakan atribut klub.
Hingga kemarin siang, pergerakan suporter Persebaya di Surabaya memang tidak tampak. YSS yang biasanya membuka pendaftaran bagi suporter yang ingin berangkat dalam laga tandang pun kali ini adem ayem.
"Kami memang tidak membuka pendaftaran sama sekali. Yang mau berangkat sendiri berarti bukan tanggung jawab kami," lanjut Wastomi.
Adapun pemindahan laga dari Kediri ke Yogyakarta sudah diketahui kedua tim sejak Senin (26/4/2010). Hal ini dilakukan panpel Persik merujuk pada Surat Kepala Polresta Kediri Nomor B/785/11/2010/Bagops bertanggal 20 Februari 2010 perihal permohonan pengalihan pelaksanaan pertandingan sepak bola.
Selain itu, panpel juga mengantisipasi kerusuhan seperti ketika PSBI Blitar berjumpa Persik dalam Turnamen Piala Indonesia, 17 April.
Sayang, pertandingan ini dipastikan batal karena Polda DIY tak memberikan izin pertandingan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.