MALANG, KOMPAS.com- Arema Malang menutup laga Djarum Liga Super Indonesia 2008/2009 dengan akhir manis. Meski juara Copa Indonesia 2006 tersebut hanya berhasil duduk di papan tengah klasemen liga, laga terakhir tersebut dipungkasi dengan kemenangan 3-1 atas lawannya Persijap Jepara di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Hasil akhir yang manis ini menunjukkan bahwa mental dan stamina pemain mulai baik. Meski tertinggal terlebih daulu, para pemain Arema tidak gugup dan justru bisa mengejar ketertinggalan, dan akhirnya menang," ujar Pelatih Arema, Gusnul Yakin usai pertandingan.
Kesebelasan Singo Edan memang tertinggal terlebih dahulu dari tamunya Persijap Jepara. Di menit ke-6, kapten Persijap Evaldo Silva berhasil mencetak gol dari tendangan bebas di depan gawang Arema yang dikawal Dadang Sudrajat.
Kebobolan lebih dulu tidak menjadikan Singo Edan lesu darah. Permainan cepat dan taktis terus dikembangkan dari setiap lini. Beberapa peluang balasan nyaris tercipta dengan cepat. Namun gol balasan baru benar-benar terjadi di menit ke-13. Bola hasil sepak pojok Ahmad Bustomi disambut dengan sundulan kepala (heading) Buston Brown yang gagal diantisipasi kiper Persijap Danang Wihatmoko.
Kedudukan 1-1 menjadikan Persijap menerapkan pola permainan bertahan. Mereka cenderung menunggu pergerakan pemain-pemain Arema terkebih dahulu ketimbang membuat inisiatif pergerakan atau serangan. Kondisi ini justru membuat laju pemain-pemain Arema dengan mudah menguasai lini tengah dan menerobos ke barisan belakang lawan.
Menit ke-21, gelandang Arema Ahmad Sembiring Usman memanfaatkan umpan matang striker Patrisio 'Pato' Morales dan menjebol gawang Persija melalui tendangan langsung cepat melewati pemain-pemain belakang Persijap. Kedudukan 2-1 untuk Arema bertahan hingga babak pertama usai.
Usai turun minum, pelatih Gusnul Yakin langsung mengganti Ahmad Sembiring dengan Erick Setiawan. Taktik ini dimungkinkan karena Erik diminta membantu mengawal lini belakang kesebelasan Singo Edan. Adapun Fandi Mochtar yang semula menjaga lini belakang didorong untuk membantu serangan.
Perubahan strategi juga terjadi di kubu Persijap Jepara. Di babak kedua ini tim pelatih langsung mengganti sejumlah pemain seperti Sofyan Morhan diganti Isdianto, Yogi Alfian diganti Nurul Huda, dan M.Erfan diganti Amarildo Souza.
Perubahan susunan pemain tersebut sedikit banyak menjadikan kubu Persijap mulai berani menyerang. Sesekali duet striker Nurhadi dan Ilham Hasan nyaris menjebol pertahanan Arema.
Namun, kubu tuan rumah juga terlihat semakin gencar menyerang. Lebih dari tiga kali striker Arema Fortune Udo dan Patricio Morales nyaris menambahkan pundi-pundi gol bagi Singo Edan. Akhirnya di menit ke-82, kerjasama Patricio dan Udo berbuah manis.