KOMPAS.com – Pendiri Erspo, Muhammad Sadad, memberikan bocoran terkait desain baru jersey timnas Indonesia.
Desain baru Erspo untuk jersey timnas Indonesia sempat menjadi polemik di publik sepak bola Tanah Air.
Oleh karena itu, Erspo langsung bergerak cepat untuk melakukan pergantian desain kostum timnas Indonesia.
Sadad mengatakan Erspo bakal melakukan pergantian patch pada jersey timnas Indonesia.
Baca juga: Penjelasan PSSI soal Polemik Perusahaan Erspo-Erigo untuk Jersey Timnas
Menurut Sadad, pihaknya telah melakukan serangkaian uji coba terhadap kekuatan dari patch yang bakal disematkan di desain baru jersey timnas Indonesia.
"Patch ini bakal diubah, sudah ada," ungkap Muhammad Sadad dalam acara Sporty Kompas.com pada Rabu (3/4/2024).
"Jadi, proses patch-nya kami tes kekuatannya dicoret segala macam, ini (dilakukan) setelah masukan terus datang," lanjut dia.
Di samping itu, Sadad mengungkapkan Erspo bakal tetap mempertahankan material bahan kain pada jersey baru timnas Indonesia.
Baca juga: Erspo Klarifikasi soal Keterlibatan Ranggaz untuk Investor Jersey Timnas Indonesia
Sadad menjelaskan, material kain yang dipakai untuk jersey timnas Indonesia adalah jacquard.
Bahan jacquard bagus karena mampu menyerap keringat dengan baik saat dikenakan pemain-pemain timnas Indonesia.
"Kami bakal mempertahankan apa yang bagus. Jika dilihat bahannya lebih menyerap, itu tidak diubah (di desain jersey baru)," ungkapnya.
Sementara itu, Sadad mengatakan Erspo bakal melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan desain terbaik jersey timnas Indonesia.
Nantinya, akan ada 50-100 orang yang bakal diundang guna melakukan sesi focus group discussion (FGD).
Mereka yang mengikuti sesi FGD bakal diminta untuk memberikan saran-saran untuk desain jersey timnas Indonesia.
Baca juga: Jersey Baru Timnas Indonesia, Menunggu Gebrakan Erspo
"Fokus kami adalah menampung semua aspirasi agar ke depan tidak terjadi polemik seperti kemarin," kata Sadad.
"Ini butuh bantuan dari yang lain-lain, masukan, kami tak mungkin mengundang semua pihak, pasti maksimal 50-100 orang yang kami undang," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.