KOMPAS.com - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyambut baik rencana penerapan VAR di Liga 1. Namun, ia mengingatkan kualitas individu wasit harus tetap diperhatikan.
Setelah mengarungi 60 pertandingan Liga 1 Indonesia sejak tahun 2022 dan mendapatkan berbagai pengalaman kurang menyenangkan, Bernardo Tavares tiba pada satu kesimpulan.
Menurutnya, berbagai kontroversi wasit di Liga 1 disebabkan karena kualitas pemahaman terhadap Laws of the Game yang berbeda-beda.
Hal itu disebut Tavares berujung kepada standar ganda atau keluarnya keputusan bersifat subjektif dari sang pengadil laga.
Baca juga: Hasil Liga 1 PSM Vs PSS: Wahyudi Hamisi Kena Skorsing, Elja Kalah Lagi
Pelatih asal Portugal itu mengamati satu kasus yang sama dalam pertandingan bisa memunculkan keputusan yang berbeda dari wasit. Bernardo Tavares pun memberikan sebuah contoh kasus.
“Satu kali Ardiansyah kiper kami men-delay pertandingan langsung ditindak. Tapi jika dilihat di pertandingan sebelumnya, wasit saat melawan Persis, kalian bisa lihat berapa lama membuang waktu saat men-delay,” tutur Bernardo Tavares.
“Ini yang membuat saya kadang-kadang tidak habis pikir, wasit tidak melakukan aturan yang sama. Padahal di Indonesia ini ada beberapa tim yang suka mengulur waktu pertandingan” ucapnya menambahkan.
Baca juga: Bernardo Tavares Ungkap Kunci Keberhasilan PSM Melewati Masa Sulit
Bernardo Tavares merasa korps pengadil di Liga 1 Indonesia mesti menyamakan pengetahuan dan pemahaman terhadap regulasi.
“Saya berharap wasit-wasit bisa berbicara satu sama lain bisa mengikuti aturan tidak ada standar ganda kepada tim-tim tertentu,” ujar pelatih yang membawa PSM juara Liga 1 musim 2022-2023 tersebut.
Masalah wasit ini memang menjadi salah satu perhatian besar PSSI. Beberapa program perbaikan kualitas wasit sudah dilakukan.
Salah satu upaya yang dilakukan PSSI adalah dengan mengadakan seleksi ketat yang melibatkan Federasi Sepak Bola Jepang, JFA.
Wasit asing asal Jepang juga beberapa kali ditugaskan memimpin laga Liga 1 2023-2024.
Terkini, PSSI telah melakukan uji coba Video Assistant Referee atau VAR di final EPA Liga 1 U20 2023-2024 lalu. VAR diproyeksikan untuk segera dipakai di Liga 1.
Bernardo Tavares mengatakan penerapan VAR merupakan kabar baik. Bantuan VAR akan meningkatkan akurasi wasit dalam mengambil keputusan.
Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa ini adalah teknologi pembantu. Kualitas individu wasit tetap menjadi yang utama.
“Saya senang dengan hal tersebut, namun saya tekankan kembali. Siapa pun yang mengaplikasikan dari VAR itu harus juga membuat keputusan-keputusan yang benar,” ucap Bernardo Tavares menjelaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.