KOMPAS.com - Mantan bintang Liverpool, Alvaro Arbeloa, menceritakan pengalamannya saat menjaga Lionel Messi dalam laga Liga Champions melawan Barcelona.
Arbeloa mengaku tak mengalami banyak kesulitan saat ditugaskan menjaga Messi pada babak 16 besar Liga Champions 2006-2007.
Kala itu, Liverpool yang dibela Arbeloa sukses menyingkirkan Barcelona dengan berkat keunggulan agresivitas gol tandang.
Pada leg pertama di markas Barcelona, Camp Nou, Liverpool sukses membawa pulang kemenangan 2-1. Sementara itu, saat menjadi tuan rumah di Anfield, The Reds takluk 0-1.
Baca juga: Saat Nama Messi Selamatkan Nenek 90 Tahun dari Penculikan Hamas...
Dalam laga kontra Barcelona itu, Arbeloa diperintahkan sang pelatih, Rafa Benitez, untuk menjadi bek kiri dan menjaga Messi yang kala itu masih berusia 19 tahun.
Pada awal karier bersama Barcelona, Messi memang dimainkan di pos penyerang sayap kanan dan cenderung lebih sering menerima bola di sisi lebar lapangan.
“Hari itu kami bermain dengan saya sebagai bek kiri,” ucap Arbeloa dikutip Daily Star dari The Coaches Voice.
“Rafa Benitez datang untuk berlatih suatu hari di Liverpool dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan bermain sebagai bek kiri untuk menjaga Messi,” tuturnya menjelaskan.
Menurut Arbeloa, pergerakan Messi pada saat itu lebih mudah untuk diantisipasi. Messi belum bertransformasi menjadi pemain yang bergerak bebas di lapangan dan kerap turun menjemput bola.
Messi muda juga lebih suka meminta rekannya mengoper tepat di kakinya. Karena itu, Arbeloa tak terlalu cemas dengan kemungkinan Messi menyerang ruang di belakangnya.
“Perbedaan utama dari Messi yang saya jaga hari itu dan beberapa tahun kemudian adalah bahwa Messi hampir selalu menerima bola pada posisi yang sangat melebar."
Baca juga: Nashville Vs Inter Miami: Gol Bersejarah Messi, Andil Alumni Barcelona
“Sehingga memudahkan saya untuk menjaganya,” tutur Arbeloa.
Arbeloa pun tinggal memastikan dirinya untuk selalu dekat dengan Messi. Tugasnya kala itu juga banyak terbantu oleh John Arne Riise sering turun membantu pertahanan.
Di sisi lain, Messi menurut Arbeloa tak banyak mendapatkan dukungan dari bek sayap kanan Barca pada masa itu, Juliano Belletti.
“Dia bukanlah pemain yang akan datang dan meminta bola lalu menerobos ruang di belakang. Itu membuat saya lebih mudah untuk tetap mengunggulinya, dan saya tidak keberatan melompat tiap kali dia melakukan pergerakan,” ujar Arbeloa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.