KOMPAS.com - Laga Milan vs Bologna sejenak berhenti pada menit ke-16 untuk mengampanyekan antirasialisme. Stadion San Siro berubah jadi lautan cahaya.
Kampanye memerangi rasialisme menjadi bagian dari laga pekan ke-22 Liga Italia 2023-2024 antara Milan vs Bologna di Stadion San Siro, Minggu (28/1/2024) dini hari WIB.
Ketika duel Milan vs Bologna memasuki menit ke-16, permainan di atas lapangan berhenti sejenak.
Kala itu, pemain-pemain AC Milan tengah mendapatkan tendangan bebas di area kiri pertahanan Bologna.
Selama kurang lebih satu menit, Stadion San Siro berubah menjadi lautan cahaya. Sekitar 70.000 penonton dan 165 jurnalis terakreditasi menyalakan lampu pada ponsel masing-masing.
Baca juga: Hasil Milan Vs Bologna: Diwarnai 2 Penalti Gagal, Rossoneri Tertahan
Kutipan dari Martin Luther King, tokoh perlawanan terhadap diskriminasi dan rasialisme, lantas terpampang di layar besar San Siro.
"Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukannya," demikian kutipan dari Martin Luther King.
Aksi itu merupakan bagian dari manifesto "RespAct" AC Milan melawan rasialisme, didukung oleh institusi sepak bola Italia.
Milan tak mau tinggal diam terhadap diskriminasi dan rasialisme yang terus terjadi dalam sepak bola.
Pada pekan lalu, kiper Milan, Mike Maignan, menjadi korban tindak rasialisme pendukung Udinese.
Ia sempat mogok bermain dan masuk lorong ruang ganti setelah suporter Udinese mengejaknya dengan tiruan suara-suara monyet.
Solidaritas ditunjukkan pemain-pemain AC Milan yang mengikuti langkah Maignan ke lorong.
Pertandingan pekan ke-21 Udinese vs Milan pun kala itu sempat terhenti selama lima menit. Maignan pada akhirnya bersedia melanjutkan laga dan turut mengantar Milan menang 3-2 di kandang Udinese.
Baca juga: Klasemen Liga Italia Usai Juventus dan Milan Imbang, Bianconeri Tetap Pertama
Itulah kenapa aksi melawan rasialisme dalam laga kontra Bologna dilakukan pada menit ke-16, sesuai dengan nomor yang tertera di punggung kostum Maignan.
"Aksi hari ini merupakan bukti nyata dari komitmen kuat kami dalam memerangi kebencian dan rasialisme. Sebagai klub, kami tak memberikan toleransi terhadap diskriminasi," ucap CEO Milan, Giorgio Furlani, dalam rilis yang dikirimkan AC Milan kepada KOMPAS.com.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya