Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Komentar Jujur Pelatih Timnas Irak di Piala Asia Tuai Kontroversi...

Kompas.com - 06/01/2024, 09:45 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Komentar pelatih timnas Irak, Jesus Casas, mengenai kans Singa Mesopotamia untuk mengangkat gelar di Piala Asia 2023 menuai perdebatan sengit di Negeri 1001 Malam.

Timnas Irak adalah lawan pertama Timnas Indonesia di Grup D Piala Asia 2023.

Laga Indonesia vs Irak akan berlangsung di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, pada 15 Januari 2024.

Irak kini duduk di peringkat 63 dunia dan mereka adalah juara bertahan Piala Teluk Arabia, turnamen yang dipertandingkan oleh tujuh negara teluk termasuk Arab Saudi dan Qatar.

Singa Mesopotamia sendiri merupakan pemenang Piala Asia 2007 saat Indonesia menjadi tuan rumah bersama dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Namun, Cassa mengutarakan dalam sebuah wawancara bahwa dirinya tak yakin dengan kans tim asuhannya di Piala Asia kali ini.

"Saya bukan orang bodoh yang akan menjanjikan rakyat Irak gelar Piala Asia," tuturnya seperti dikutip dari media Irak, Shafaq.

Baca juga: Rekap Timnas Indonesia Vs Libya Jelang Piala Asia, Marselino Jadi Sorotan

Pernyataan ini menimbulkan pro dan kontra di komunitas olahraga Irak, apalagi dengan waktu wawancara yang sudah dekat dengan turnamen.

 "Saya menghormati Casas sebagai seorang pelatih, tetapi pernyataannya sangat provokatif dan sangat aneh terutama pada saat-saat kritis seperti ini," ujar sosok pelatih lokal, Jabbar Hamid.

"Dia mengatakan itu di depan jutaan orang Irak yang sedang menantikan kegembiraan dari tim mereka dan di hadapan federasi yang telah mendukungnya penuh, lebih dari pelatih-pelatih lokal atau asing lainnya."

"Casas, dengan pernyataan terbarunya, menegaskan bahwa ia tidak memiliki kepercayaan diri dengan pilihannya, dan bahwa ia belum menentukan susunan pemain hingga saat ini."

Hamid bahkan melaju satu langkah lebih dan mengatakan bahwa komentar sang pelatih asal Spanyol itu bisa berbahaya bagi kesatuan tim.

"Casas menghancurkan moral para pemain dengan pernyataannya yang aneh, dan seharusnya ia bisa lebih bijak dalam mengeluarkan pernyataan tersebut," tuturnya melanjutkan.

Baca juga: Piala Asia 2023: Pelatih Vietnam Sebut Jepang Kuat, Indonesia Tak Mudah

Ia pun mengatakan pencapaian Irak pada Piala Asia 2007 bisa menjadi contoh bahwa sepak bola bukan hitam dan putih.

Gelar juara Irak ketika itu memang diwarnai oleh kondisi sulit yang dialami negaranya semenjak invasi Amerika Serikat dan sekutunya setelah tragedi 11 September 2001.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com