KOMPAS.com - Joan Capdevila bercerita kepada KOMPAS.com soal jampi-jampi sakti "kiricocho" yang ia ucapkan dan membawa kesialan untuk Arjen Robben di final Piala Dunia 2010.
“Spanyol juara Piala Dunia karena saya, bukan Casillas,” ujar Capdevila kepada KOMPAS.com, diiringi dengan tawa renyah.
KOMPAS.com mendapatkan kesempatan dari LaLiga untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Joan Capdevila, legenda Spanyol, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Keberhasilan Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia 2010 silam ditentukan oleh sejumlah momen krusial.
Baca juga: Joan Capdevila Gelar Coaching Clinic di Jakarta, Penuh Gairah Bersua Sang Juara Piala Dunia 2010
Pertama, jelas adalah gol semata wayang penentu kemenangan La Furia Roja yang dibukukan Andres Iniesta pada masa perpanjangan waktu.
Momen lain yang tak kalah penting adalah aksi penyelamatan kiper Spanyol, Iker Casillas, dalam situasi terbuka satu lawan satu melawan Arjen Robben.
Secara brilian, Casillas mementahkan sepakan Robben dengan memakai kaki kanannya. Andai bola itu masuk, barangkali kisah berbeda akan tersaji di final Piala Dunia 2010, dengan Belanda menjadi juaranya.
Namun, Capdevila merasa ia juga berhak diberikan kredit layaknya Casillas. Sebab, ia mengucap “jampi-jampi” ketika tahu Robben berada dalam situasi enak mencetak gol.
“Kiricocho,” ujar Joan Capdevila tak pernah melewatkan satu menit pun di Piala Dunia 2010.
Capdevila bersama dengan Gerard Pique dan Casillas merupakan pemain yang selalu diturunkan penuh dalam tujuh partai Piala Dunia 2010.
Baca juga: Juara Piala Dunia 2010 Cerita soal Luis Milla, Ilmu Spanyol lewat Jordi Amat
Lantas, apa itu Kiricocho?
“Asisten pelatih saya di Villarreal selalu mengucapkan itu ‘Kiricocho, Kiricocho’,” kata Joan Capdevila menirukan perkataan Ruben Cousillas, asisten Manuel Pellegrini di Villarreal.
“Kata itu dipercaya mendatangkan kesialan. Saat final Piala Dunia 2010, saya mengucapkan kiricocho dan tendangan Robben diselamatkan Casillas."
Mengutip dari RMC Sport, kisah jampi-jampi “kiricocho” bermula saat Carlos Bilardo, pelatih legendaris Argentina pemenang Piala Dunia 1986, masih membesut Estudiantes pada 1982.
Pada masa itu, ada satu suporter Estudiantes yang dianggap membawa sial. Namanya? Kiricocho!