Tottenham Mantap di Puncak Premier League, Postecoglou Memberi Mimpi

KOMPAS.com - Ange Postecoglou, Manajer Tottenham, mengizinkan suporter untuk terus bermimpi setelah raihan kemenangan atas 2-1 atas Crystal Palace.

Kemenangan di Stadion Selhurst Park, Sabtu (28/10/2023) dini hari itu memantapkan posisi Tottenham besutan Ange Postecoglou di puncak klasemen Premier League 2023-2024.

Spurs sementara ini unggul lima angka atas Man City dan Arsenal yang belum memainkan partai pekan ke-10 Liga Inggris.

Tottenham menang atas Crystal Palace berkat gol bunuh diri Joel Ward (53') dan sebuah torehan Son Heung-min (66'). Tim tuan rumah membalas sekali via Jordan Ayew (90+4').

Baca juga: Hasil Palace Vs Tottenham 1-2, Spurs Ukir Rekor di Puncak

Berkat kemenangan ini, Postecoglou telah mengumpulkan 26 dari kemungkinan maksimal 30 poin dalam 10 pertandingan pertamanya sebagai manajer di Premier League.

Raihan tripoin di kandang Palace membuat Spurs berdiri di puncak dan mencatat keunggulan lima poin dari pesaing terdekat.

Itu merupakan keunggulan terbesar mereka dari tim peringkat kedua sejak tahun 1960-61, ketika tim beralias The Lilywhites terakhir kali meraih gelar juara Liga Inggris.

"Biarkan mereka bermimpi, itulah bagian dari menjadi seorang penggemar sepak bola," ujar Postecoglou dikutip dari Sky Sports.

"Bisa dikatakan bahwa mereka telah cukup menderita, jadi saya tentu tidak akan menganggap enteng itu," kata sang pelatih asal Australia menambahkan. 

Gary Neville, mantan bek Manchester United, yang kini menjadi komentator untuk Sky Sports, punya pandangan serupa.

"Pendukung Spurs harus menikmati momen ini," kata Neville kepada Sky Sports.

Baca juga: Tottenham Puncaki Klasemen Liga Inggris, Ange-ball Ciptakan Sejarah

"Ini adalah awal musim yang fantastis dan tidak disangka orang. Mengingat apa yang terjadi di klub, dengan pergantian manajer dan kepergian Harry Kane, itu sungguh tak terduga."

Kendati demikian, Neville merasa Tottenham masih harus melalui ujian sangat panjang untuk bisa dikatakan sebagai kandidat kuat juara.

"Jika mereka masih bersaing pada bulan Januari dan berada di sana, mengapa mereka tidak mencoba sedikit memperkuat skuad untuk berusaha meraih gelar?"

"Sebab, andai City belum menemukan level terbaik dan Arsenal terpeleset, kenapa tidak untuk mengejar gelar juara?" tutur Neville menjelaskan.