Jordan Henderson Dihujat karena Main di Arab Saudi, Pahami Sikap Suporter

KOMPAS.com - Jordan Henderson, gelandang timnas Inggris dan mantan kapten Liverpool, tengah disorot usai dicemooh fan sendiri di Stadion Wembley.

Kejadian Henderson menerima cemooh fan muncul dalam laga uji coba Inggris vs Australia di Wembley, Sabtu (14/10/2023) dini hari WIB silam.

Pertandingan kontra Australia adalah penampilan pertama Henderson di Stadion Wembley sejak kepindahannya ke klub Arab Saudi, Al Ettifaq, musim panas lalu.

Bagi Henderson, hujatan fan yang diteriakkan kepadanya di tengah pertandingan terasa tidak menyenangkan. Apalagi, saat dia ditarik keluar pada menit ke-62.

"Jika orang ingin menghina saya karena saya bermain di negara lain, itu sah-sah saja. Setiap orang akan memiliki pendapat tentang bermain di Arab Saudi," ujar Henderson dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Inggris Vs Italia: Tiga Singa Buru Tiket Euro 2024, Bukan Mau Balas Dendam

Sebagian suporter Inggris tampak masih kesal dengan kepindahan Henderson ke  Al Ettifaq.

Henderson sebelumnya dikenal sebagai pendukung aktif komunitas LGBTQ+ selama bermain untuk Liverpool.

Kepindahan Henderson ke Al Ettifaq lantas tak disambut baik oleh kalangan tertentu, lantaran Arab Saudi merupakan negara yang melarang komunitas penyuka sesama jenis.

"Saya bukan seorang politisi, saya tidak akan terlibat dalam politik. Hal yang pernah saya lakukan hanyalah berkonsentrasi pada sepak bola dan mencoba membantu orang-orang yang meminta bantuan saya," ucap mantan pemain Liverpool tersebut.

"Ketika saya di sana (Arab Saudi), saya hanya bermain sepak bola, mencoba meningkatkan kompetisi, mencoba meningkatkan tim saya sendiri, dan mencoba memenangkan pertandingan. Saya melakukan hal yang sama ketika saya datang ke sini," kata Henderson.

Henderson yang pernah menyorot isu Hak Asasi Manusia jelang Piala Dunia 2022 Qatar, lantas memberikan pandangannya tentang Arab Saudi yang berambisi tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.

Baca juga: Jude Bellingham Bisa Jadi Pembeda bagi Inggris

Dia percaya bahwa para penggemar akan menikmati pengalaman tersebut dan Arab Saudi dapat menjadi tuan rumah yang baik.

"Tahun 2034, saya pikir pada saat itu mereka akan menyelenggarakan Piala Dunia yang sangat baik."

"Ketika kita melihat Qatar, itu adalah turnamen yang baik. Saya pikir para penggemar menikmati turnamen itu dan saya pikir Arab Saudi tidak akan berbeda," tutur Henderson menutup.