KOMPAS.com - Man United mencatat start terburuk di Liga Inggris dalam rentang 34 tahun terakhir usai kalah dari Crystal Palace. Semua dipicu satu kesalahan tak perlu.
Partai pekan ketujuh Liga Inggris 2023-2024 antara Man United vs Crystal Palace di Stadion Old Trafford, Sabtu (30/9/2023), berakhir dengan skor 0-1.
Man United kalah 0-1 usai kebobolan gol Joachim Andersen pada menit ke-25.
Hasil itu merupakan kekalahan keempat yang diderita Man United asuhan Erik ten Hag pada Premier League 2023-2024.
Sebelumnya, Man United menderita kekalahan dari Tottenham (0-2), Arsenal (1-3), dan Brighton (1-3).
Memakai tujuh laga pertama sebagai acuan, ini merupakan start terburuk Man United di Liga Inggris dalam rentang 34 tahun terakhir.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Man City-Man United Keok, Blunder VAR Tottenham Vs Liverpool
Terakhir kali Man United menderita empat kekalahan dalam tujuh laga awal Liga Inggris adalah pada musim 1989-1990.
“Pertama-tama, tendangan bebas itu, kami perlu kontrol lebih,” ujar Ten Hag dikutip Metro dari Sky Sports, membahas kekalahan Man United dari Crystal Palace.
Ten Hag menyorot pelanggaran yang dilakukan oleh rekrutan anyarnya, Sofyan Amrabat.
Amrabat, gelandang yang dipasang Ten Hag sebagai bek kiri, tampak direpotkan oleh pergerakan sayap Crystal Palace, Jordan Ayew.
Pemain asal Maroko itu terpaksa menghentikan laju Ayew dengan sebuah pelanggaran yang menurut Ten Hag tak perlu terjadi.
Tendangan bebas itu menjadi awal dari terciptanya gol kemenangan Crystal Palace yang dicetak Joachim Andersen.
“Tidak perlu melakukan pelanggaran di sana. Lalu, bola datang ke area kotak penalti dan itu bukanlah cara bertahan yang bagus,” tutur Ten Hag menambahkan.
Baca juga: Hasil Man United Vs Crystal Palace 0-1: Setan Merah Kalah Lagi
Eks pelatih Go Ahead Eagles dan Ajax tersebut juga kecewa dengan kualitas ofensif timnya.
Sejatinya, pada babak kedua, Man. United punya kans bagus mencetak gol via sundulan Mason Mount.
Namun, Mount yang menyambut operan Diogo Dalot, mendapati penyelesaiannya masih melebar.
“Cukup sederhana. Kami hanya menerima tiga ancaman sepanjang pertandingan, semuanya dari bola mati. Lalu, saya pikir kami berada dalam posisi yang bagus dan membuat keputusan yang buruk,” kata sang pelatih asal Belanda tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.