KOMPAS.com - Mantan pemain Liga 1 Indonesia, Ahmet Atayev, kembali ke Indonesia. Ia datang bukan untuk bergabung kembali dengan klub Liga Indonesia.
Akan tetapi, dia bersama timnas Turkmenistan akan menjalani FIFA Matchday melawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/9/2023) malam.
Ini jadi momen spesialnya setelah lima tahun meninggalkan Indonesia. Ia akan mengenang bermain di stadion yang menjadi saksi karier sepak bolanya.
Ini juga menjadi modalnya bersama timnas Turkmenistan untuk menghadapi tuan rumah yang situasi dan atmosfernya sudah ia pahami.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Turkmenistan pada FIFA Matchday
"Ya, tentu saja, Indonesia negara yang saya cintai,” katanya singkat saat dihubungi Kompas.com.
Ahmet Atayev adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah. Ia pernah bermain di Liga 1 Indonesia selama dua musim, yaitu pada musim 2017 dan 2018.
Pada tahun 2017, ia bergabung dengan Arema FC di putaran kedua Liga 1 2017. Sepanjang paruh kompetisi itu, ia main sebanyak 14 pertandingan dengan dua gol dan dua assist.
Perjalanan bersama Singo Edan berlanjut hingga putaran pertama Liga 1 2018. Ia mencatatkan 11 penampilan, satu gol, dan tiga assist. Namun, pada putaran kedua, dia pindah ke Persela Lamongan.
Sayangnya, perjalanan berakhir singkat, Ahmet Atayev hanya mencatatkan enam pertandingan saja sebelum akhirnya menganggur.
Baca juga: Indonesia Vs Turkmenistan, STY Akui Persiapan Serba Adaptif
Beberapa bulan setelahnya, ia bergabung ke klub Liga Malaysia, yakni Sabah FC, dan bermain di Liga Super Malaysia selama semusim 2019-2020.
Kemudian, tahun 2020 sampai sekarang ia bergabung dengan Altyn Asyr, klub kasta tertinggi negara asalnya.
Dengan pengalaman bermain di Indonesia, Ahmet Atayev dianggap sebagai sosok pembeda pada pertandingan FIFA Matchday ini, khususnya dalam memutus serangan-serangan yang dibangun pemain timnas Indonesia.
Berdasarkan catatan Transfermarkt.com, pemain berusia 32 tahun tersebut telah mencatatkan 31 kali main, satu gol, dan dua assist.
Ia semakin berbahaya karena jam terbangnya bersama timnas Turkmenistan sejak tahun 2011 pun tidak main-main dan menjadikan pemain paling senior.
Selain menjadi kapten timnas Turkmenistan, ia berperan penting dalam kualifikasi Piala Asia 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.