KOMPAS.com - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, meluapkan kekecewaan terkait performa anak asuhnya saat kalah dari Madura United pada lanjutan laga Liga 1 2023-2024.
Laga Madura United vs Persija Jakarta pada pekan kedelapan Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, berakhir dengan skor 0-2, Minggu (13/8/2023).
Persija tumbang akibat gol dari penyerang Madura United, Junior Brandao, via golnya pada menit ke-38 dan ke-48.
Pada awal pertandingan, Macan Kemayoran, julukan Persija, sebenarnya tampil baik dengan berusaha untuk menekan lawan.
Baca juga: Daftar Top Skor Liga 1: Gustavo Gendong Arema FC, Penakluk Persija Melesat
Akan tetapi, peluang demi peluang yang diciptakan Persija tak ada yang mampu dikonversikan menjadi gol.
Termasuk peluang pada menit-menit akhir, yakni menit ke-90+5 saat Persija mendapatkan hadiah penalti untuk memperkecil ketertinggalan.
Akan tetapi, Marko Simic yang menjadi eksekutor gagal mencetak gol. Tendangan penalti Simic ditepis oleh kiper Madura United, Wawan Hendrawan.
Karena hal itu, Persija pun kalah dua gol tanpa balas dari Madura United.
Seusai pertandingan, Thomas Doll ditanya terkait mengapa terlihat marah saat di pinggir lapangan, apakah karena kegagalan penalti Simic.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib-Persija Beda Nasib, Madura United Kuasai Puncak
Menanggapi hal ini, mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut mengaku marah bukan karena Marko Simic. Namun, ia marah karena para pemainnya tak tampil cukup bagus dalam laga tersebut.
Dia menyoroti performa pemain yang tak bisa maksimal saat melakukan serangan ataupun bertahan.
"Marah bukan karena Simic, tetapi bagaimana pemain seharusnya bisa menyerang dan bertahan," ujar Thomas Doll seusai pertandingan, Minggu (13/8/2023), dikutip dari Bolasport.
Lebih lanjut, Doll mengaku ia merasa kecewa karena performa anak asuhnya yang tak bagus.
Menurut dia, Persija tak seharusnya kalah dari Madura United dengan cara seperti itu. Macan Kemayoran terkesan kalah seperti tanpa perlawanan yang maksimal.
Pada babak kedua, Persija performanya menurun dan berkali-kali keteteran saat Madura United melakukan serangan cepat.