KOMPAS.com - Pemandangan tak biasa terjadi pada pertengahan laga Liga 1 2022-2023 antara Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya pada Minggu (30/7/2023).
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, mengejar asisten wasit atau hakim garis hingga sejajar dengan area kotak penalti Persija, jauh dari area teknisnya.
Laga Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya bergulir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/7/2023) malam WIB.
Persebaya harus bermain 10 orang sejak menit ke-29 setelah bek Arief Catur Pamungkas diberikan kartu merah usai menarik baju Witan Sulaeman hingga terjatuh dalam posisi sebagai orang terakhir.
Macan Kemayoran akhirnya membawa pulang kemenangan 1-0 berkat gol tunggal Ryo Matsumura (38').
Baca juga: Hasil Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya: Diwarnai Kartu Merah, Macan Menang
Salah satu momen panas pada laga itu terjadi sekitar menit ke-55. Ketika itu, suatu umpan silang masuk ke kotak penalti Persija sebelum disundul keluar pemain bertahan melewati garis gawang untuk, seharusnya, sebuah sepak pojok Persebaya.
Terlihat jelas di televisi dan dari tribune media bahwa bola terakhir mengenai kepala pemain Persija.
Namun, hakim garis yang bertugas di sisi dekat lapangan justru memberi sinyal tendangan gawang dan kiper Andritany Ardhyasa pun memulai lagi laga dengan tendangan pendek.
Hal itu sontak membuat pelatih Aji Santoso bereaksi keras.
Pelatih Persebaya itu dan beberapa pemain dari bangku cadangan langsung menghampiri sang asisten wasit.
Seusai laga, Aji memang mengutarakan bahwa dirinya selalu berusaha menerima keputusan wasit termasuk saat memberi kartu merah Arief Catur walau ia yakin ada handball terlebih dahulu dalam proses sebelum pelanggaran.
"Kartu merah itu keputusan wasit tetapi saya bisa terima," ujarnya kepada media yang berkumpul.
"Namun, sebelum pelanggaran, terjadi handsball ke Witan. Saya tetap oke. Tetap respek ke keputusan wasit. Tetapi jelas itu handsball, 100 persen handsball.
Ia kemudian langsung menyinggung insiden protes ke hakim garis. Dirinya mengaku kesal soal insiden tersebut karena sang asisten gagal melihat suatu hal yang dianggap sangat kasat mata.
"Saya tadi melakukan protes ke hakim garis, selama 90 menit hanya satu kali protes," tutur legenda timnas Indonesia ini.
"Yang mana protes itu karena bola benar-benar disundul dengan pemain memakai kaus merah tetapi bisa tendangan kiper, tak tahu salah penglihatan atau gimana."
"Bola di-heading oleh pemain Persija."
Kekalahan membuat Persebaya Surabaya kini tanpa kemenangan dari empat laga terakhir. Tim Bajul Ijo kini duduk di posisi ke-13 klasemen dengan koleksi 5 poin dari 5 laga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.