KOMPAS.com - Kiper legendaris timnas Indonesia, Kurnia Sandy, ambil bagian dalam seleksi pemain timnas U17 Indonesia yang akan turun di Piala Dunia U17 2023.
Seleksi dilaksanakan di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Sabtu (29/7/2023) pagi.
Kurnia Sandy merupakan pelatih kiper yang ditunjuk untuk menemani Bima Sakti, peracik taktik timnas U17.
Ia datang untuk melihat secara langsung proses seleksi yang melibatkan 120 pemain asal Jawa Timur.
Kurnia Sandy senang pemain-pemain seleksi terlihat begitu antusias dan tak sungkan menunjukkan kelayakan untuk membela Garuda Muda.
"Antusiasme anak peserta bagus banget. Mereka berusaha untuk menunjukkan kemampuan mereka. Panas terik Surabaya tidak menghalangi mereka untuk tampil," ujar mantan kiper Sampdoria itu kepada Kompas.com.
Baca juga: Thomas Doll Bahas Konsultan Timnas U17 Frank Wormuth: Hebat, Banyak Pengalaman
"Kami juga ingin memberikan kesempatan yang sama buat mereka anak-anak di seluruh Indonesia," ujarnya lagi.
Sesuai dengan tugasnya sebagai pelatih kiper, Kurnia Sandy secara khusus datang untuk melihat kiper-kiper muda yang berpartisipasi.
Ada empat kriteria utama yang mendasari penilaiannya untuk kiper dalam seleksi pemain timnas U17. Postur tubuh bukan satu-satunya parameter.
"Kriteria pertama postur tubuh. Komunikasi efektif dengan pemain lain, keterampilan dalam distribusi bola, dan terpenting, teknik penjaga gawang harus bagus," tuturnya menerangkan.
Baca juga: Timnas U17 Indonesia Lawan Korea Selatan Jelang Piala Dunia U17 2023
Namun, selama proses seleksi itu, Kurnia Sandy sedikit kecewa karena tidak bisa memberikan penilaian secara maksimal.
"Sejauh ini masih belum menemukan, karena kiper jarang ada serangan," katanya.
Di sisi lain, Kurnia Sandy menegaskan perlunya kompetisi usia muda yang teratur. Ketika itu tercapai, maka seleksi pemain bisa dilakukan secara lebih efektif.
"Hal terpenting dalam perkembangan sepak bola adalah kompetisi. Karena, ini sebagai wadah yang tepat untuk anak-anak mengasah keterampilan mereka dan lebih terarah," ujar mantan pelatih kiper Madura United itu.
"Kalau tanpa kompetisi terus, kami melakukan seleksi terbuka itu memakan waktu dan hasilnya tidak maksimal," ucapnya.
Kurnia Sandy bukan satu-satunya staf pelatih yang datang untuk memantau bakat. Asisten pelatih timnas U17 Indonesia, Indriyanto Nugroho, juga hadir ditemani pemantau bakat PSSI yang merupakan eks timnas, Budi Sudarsono dan Eka Ramdani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.