KOMPAS.com - Pegiat sepak bola usia muda, Jaino Matos, menyebut pemain diaspora berhak ikut seleksi timnas U17 Indonesia. Ia menyampaikan sebuah tuntutan sederhana.
Timnas U17 Indonesia saat ini tengah menggelar latihan dan proses seleksi pemain, sebagai langkah awal menuju ajang prestisius, Piala Dunia U17 2023.
Status sebagai tuan rumah bisa menjadi suntikan moral ekstra buat timnas U17 Indonesia yang ditargetkan Presiden Jokowi bisa menembus fase gugur.
Kekuatan timnas U17 Indonesia diharapkan juga bertambah dengan kehadiran sejumlah pemain diaspora.
Seperti diketahui, dari 34 nama pemain yang saat ini dikumpulkan pelatih timnas U17 Indonesia, Bima Sakti, enam di antaranya merupakan pemain diaspora.
Mereka adalah Welber Halim Jardim (Sao Paulo FC), Aaron Nathan Ang (FC Nottingen), Mahesa Ekayanto (FC Dordrecht), Madrid Augusta (AFC'34 Alkmaar), Staffan Qabiel (Akademi Sant Cugat), dan Aaron Suitela (Bulleen Lions FC).
Baca juga: Timnas U17 Indonesia Lawan Korea Selatan Jelang Piala Dunia U17 2023
Jaino Matos, pelatih yang mengantongi lisensi dari CBF (Federasi Sepak Bola Brasil) dan pencetus Diklat Persib, turut mengomentari keberadaan pemain diaspora di pemusatan latihan timnas U17 Indonesia.
“Saya pikir begini, kalau mereka punya darah Indonesia mereka juga berhak dilihat potensinya,” kata Jaino Matos dalam program Sporty Kompas.com, Kamis (20/7/2023).
Jaino Matos yang kini menumpahkan perhatiannya kepada pembinaan usia muda lewat The Gate Football Enterprise, menuntut satu hal untuk jajaran pemain diaspora di timnas U17 2023.
“Tapi keputusan terakhir tetap di pelatih, yang penting secara objektif dan simpel mereka harus lebih baik dari pemain yang ada di sini, itu pasti."
“Harus lebih baik, harus lebih bagus, simpel,” ujarnya menegaskan.
Baca juga: Seleksi Timnas U17 Indonesia di Bali Pecah Rekor, Catat 947 Peserta
Dalam program Sporty yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Jaino Matos juga menyorot sejumlah aspek yang perlu jadi perhatian dalam upaya membentuk talenta muda Indonesia.
“Tactical understanding di mana pun penting, teknik tentu saja penting. Tapi, khusus di Indonesia, soft skill, kepribadian, kesungguhan, keseriusan.”
“Ada pemain yang dua tiga kali dipanggil timnas sudah banyak peduli rambut, gaya di sini, gaya di situ. Itu yang harus dikurangi. Harus biasa saja, rendah hati, terus bekerja.”
“Fokus di hal yang penting dalam lapangan, bukan penampilan,” kata Jaino Matos yang meyakini Indonesia bisa menembus delapan besar Piala Dunia U17 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.