Kepingan Terakhir Puzzle Arema FC Sudah Mengerucut tapi Bisa Berubah

KOMPAS.com - Teka-teki kepingan terakhir puzzle Arema FC akhirnya terkuak. Manajer tim Wiebie Dwi Andriyas mengatakan slot pemain Asia Tenggara sekaligus slot pemain asing terakhir akan segera diisi seorang kiper.

Sebelumnya, tim pelatih mencari pemain berposisi winger untuk menambah daya serang.

Namun setelah melihat perkembangan selama dua pekan pertandingan Liga 1 2023-2024, hasil evaluasi bersama sepakat mendatangkan seorang kiper lagi.

“Sebelumnya, kami akan mendatangkan pemain Asia Tenggara di posisi winger. Tapi setelah tim pelatih berdiskusi terkait komposisi tim, sektor itu sudah penuh. Sekarang, diputuskan bersama memilih kiper,” jelas pria yang biasa disapa Wiebie.

Baca juga: Penyebab Arema FC Belum Bisa Menang

Sebenarnya Arema FC telah memiliki 3 kiper, yakni Teguh Amiruddin yang jadi pilihan utama dalam dua laga. Dua nama lainnya adalah Adixi Lenzivio dan Dicky Agung.

Disinyalir pelatih dan manajemen Arema FC belum puas dengan penampilan Teguh Amiruddin walaupun dia berhasil menepis satu penalti saat melawan Dewa United.

Namun dalam dua pertandingan terakhir, gawangnya sudah kemasukan 4 gol, yakni kalah 0-1 dari Dewa United dan imbang 3-3 melawan Persib Bandung.

Kabar terkait perekrutan kiper asing ini sebenarnya sudah lama beredar sejak hengkangnya Adilson Maringa ke Bali United.

Manajemen dan pelatih bergerak cepat dan telah mendapatkan kiper Thailand yang dimaksud. Tapi, identitasnya saat ini belum disebutkan. 

Tim berjuluk Singo Edan itu hanya memberikan bocoran bahwa sang kiper sempat bermain untuk Timnas Thailand.

"Kiper Timnas Thailand," ucap Wiebie Dwi Andriyas.

Sementara itu pelatih kepala Joko Susilo menerangkan bahwa keputusan untuk mendatangkan kiper masih bisa berubah.

Selama yang pemain terakhir belum tiba dan tanda tangan kontrak maka semua kemungkinan masih bisa terjadi.

Baca juga: Hukuman Tragedi Kanjuruhan Berakhir, Arema FC Bisa Kembali Bermarkas di Malang

“Belum kami putuskan. Mungkin winger, mungkin stopper. Karena belum kami ambil. Kalau tidak jadi bisa kacau. Makanya kami tidak bisa bilang kiper, sayap dan lain-lain. Karena yang penting menjaga kondusivitas tim di sini,” terangnya.

Joko Susilo menerangkan untuk pemain terakhir ini Arema FC memiliki banyak opsi. Hanya saja membutuhkan waktu untuk melihat kebutuhan dan urgensi posisi yang dibutuhkan agar perekrutan pemain bisa tepat sasaran.

“Karena Semua siap tinggal pilihan yang kami berikan. Pertimbangamnya banyak. Termasik bagaimana ambil ASEAN karena ASEAN hampir sama dengan indonesia,” pungkasnya.