KOMPAS.com – Pemain Timnas Palestina, Atta Jabber, mengakui tim memetik pelajaran berharga saat menjalani FIFA Matchday melawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) Surabaya, Rabu (14/6/2023) malam.
Pertandingan berjalan seru dan sengit sejak menit awal. Ia menyebut Palestina sempat mengontrol jalannya pertandingan walau penetrasi para pemain Timnas Indonesia membuat dirinya dan rekan-rekan banyak ditekan sepanjang pertandingan.
Beruntung bagi Palestina, tekanan-tekanan yang diberikan pemain Timnas Indonesia gagal menjadi gol karena kurang efektifnya lini serang anak asuh Shin Tae-yong dalam mengonversi peluang.
Menurut Atta Jebber, skor 0-0 adalah hasil adil bagi kedua tim.
Timnas Palestina juga memetik pelajaran berharga untuk mengevaluasi permainan tim sebelum turun ke kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Sekali lagi, terima kasih kepada warga Indonesia yang sudah menonton dan terima kasih kepada Timnas Indonesia yang sudah memberikan pengalaman sangat bagus dalam pertandingan ini,” ungkap pemain sekaligus kapten tim.
“Dalam 15 menit awal, kami sempat memiliki kontrol pertandingan tetapi pada menit berikutnya mereka kehilangan kontrol."
Baca juga: Pengakuan Scaloni: Timnas Argentina Tak Nyaman Tur Asia, Tak Pikirkan Hasil
"Palestina tidak menyerah dan tetap berpikir positif. Indonesia yang terus berjuang melawan Palestina menjadi pembelajaran bagi tim mereka juga,” imbuhnya.
Hal senada juga diutarakan Pelatih Palestina, Makram Dabboub, yang tak mau ambil pusing soal hasil 0-0 melawan Timnas Indonesia.
Menurutnya, yang paling penting adalah ia bisa melihat kondisi tim sebelum terjun di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan event internasional lainnya.
Makram membantah kalau Palestina tampil lebih defensif saat berhadapan dengan Timnas Indonesia.
Ia menjelaskan timnya terlihat defensif, terlepas dari Timnas Indonesia yang tampil lebih menekan namun kurang efektif dalam menyelesaikan peluang.
“Sebenarnya tim Palestina bukan tim yang defensif namun mereka (Timnas Indonesia) lebih menekan pertahanan lawan," tuturnya.
"Namun, setelah 15 menit pertama, mereka melambat lalu dalam babak kedua mencoba untuk mengoper bola ke depan,” jelas pelatih asal Tunisia tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.