KOMPAS.com - "Drama Korea" yang melibatkan pelatih timnas U20 Indonesia, Shin Tae-yong, dan Thomas Doll, yang merupakan juru racik Persija Jakarta, sudah memasuki babak akhir.
Shin Tae-yong dan Thomas Doll memang sempat terlibat perdebatan sengit soal pemusatan latihan (TC) timnas U20 Indonesia.
Pemusatan latihan timnas U20 Indonesia digulirkan untuk mempersiapkan diri menjelang Piala Asia U20 2023 (1-18 Maret) dan Piala Dunia U20 2023 (20 Mei-11 Juni).
Saat itu, Shin Tae-yong berupaya untuk memanggil sembilan nama pemain muda Persija Jakarta buat mengikuti pemusatan latihan timnas U20 Indonesia.
Namun, Shin Tae-yong mendapatkan pertentangan berat dari Thomas Doll. Ya, pelatih berkebangsaan Jerman itu menolak buat melepas personel muda Persija.
Baca juga: Marselino Miliknya Persebaya, Bukan Shin Tae-yong
Thomas Doll berpendapat bahwa pemusatan latihan timnas U20 Indonesia bakal mengganggu performa Persija Jakarta.
Terlebih lagi, pemusatan latihan timnas U20 Indonesia kerap dilaksanakan dengan jangka panjang.
Situasi membuat Thomas Doll mesti memutar otak buat menentukan pengganti para pemain Persija yang ikut TC.
“Kami dari bulan lalu sudah bilang bahwa akan ada rasa kehilangan beberapa bulan ke depan karena masalah TC ini,” ujar Thomas Doll pada Kamis (2/2/2023), dikutip dari BolaSport.com.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu secara terang-terangan menuturkan bahwa program pemusatan latihan timnas U20 Indonesia tak efektif.
Thomas Doll menilai apabila para pemain ikut dalam rombongan tim Persija mengarungi Liga 1 lebih baik. Sebab, mereka bakal merasakan bertemu dengan pemain lawan yang berpengalaman.
Tak sampai di situ, Thomas Doll bahkan mengkritik keras Shin Tae-yong. Ia menilai pelatih asal Korea Selatan itu tak mengerti sepak bola.
Shin Tae-yong lantas membalas sindiran itu. Ia menuturkan, jika dia tak memahami soal sepak bola, kenapa bisa menjadi pelatih timnas Indonesia dan timnas Korea Selatan.
Adapun Shin Tae-yong memang mempunyai pengalaman sebagai juru taktik Korea Selatan. Ia juga menukangi skuad beralias Ksatria Taeguk di Piala Dunia 2018.