Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Battle of Nuremberg, Belanda Vs Portugal di Piala Dunia dengan 4 Kartu Merah dan 16 Kartu Kuning

Kompas.com - 12/12/2022, 12:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber FIFA

KOMPAS.com - Rekor jumlah kartu terbanyak yang dikeluarkan wasit dalam turnamen internasional FIFA terjadi di Piala Dunia 2006 Jerman.

Dalam pertandingan babak 16 besar Belanda vs Portugal yang juga dikenal sebagai Battle of Nuremberg, wasit Valentin Ivanov asal Rusia mengeluarkan 16 kartu kuning dan empat kartu merah.

Nama Battle of Nuremberg diambil karena pertandingan digelar di kota itu, tepatnya di Stadion Max-Morlock yang merupakan kandang klub FC Nuernberg.

Baca juga: Drama Kamerun Vs Brasil: Saat Aboubakar Cetak Gol lalu Dapat Kartu Merah...

Tim Belanda mendapat tiga kartu kuning tunggal untuk Mark van Bommel, Wesley Sneijder, dan Rafael van der Vaart yang masuk sebagai pengganti.

Lalu, kartu merah untuk De Oranje dilayangkan kepada Giovanni van Bronckhorst dan Khalid Boulahrouz, masing-masing berupa kartu kuning kedua.

Van Bronckhorst diusir wasit usai melanggar Tiago Mendes, sedangkan Boulahrouz harus mandi lebih cepat karena menyikut wajah Luis Figo. Sebelumnya, ia dikartu kuning karena melanggar Cristiano Ronaldo hingga cedera pada menit ke-7.

Di pihak Portugal, Costinha adalah pemain pertama yang dikartu merah di laga ini karena handball dengan sengaja untuk memotong umpan lawan. Kartu merah kedua adalah untuk Deco.

Kartu kuning tunggal bagi Selecao das Quinas ditujukan kepada Nuno Valente, Luis Figo, Maniche, kiper Ricardo, dan Armando Petit.

Total, Belanda mendapat tujuh kartu kuning dan dua kartu merah, sedangkan Portugal dihujani sembilan kartu kuning dan dua kartu merah.

Adapun skor pertandingan Battle of Nuremberg adalah 1-0 untuk kemenangan Portugal, lewat gol Maniche pada menit ke-23.

Baca juga: Fernando Santos Tak Menyesal Cadangkan Ronaldo Saat Portugal Dilibas Maroko

Skuad asuhan Luiz Felipe Scolari lolos ke perempat final untuk menghadapi Inggris (menang 3-1 via adu penalti), lalu kalah di semifinal dari Perancis (0-1) yang kemudian menjadi juara.

“Ini pertandingan yang sangat tidak biasa, berbeda dari biasanya,” kenang pelatih Portugal Luiz Filipe Scolari beberapa tahun kemudian, dikutip dari situs web FIFA.

Pelatih asal Brasil itu menyamakan Battle of Nuremberg seperti pertandingan di Amerika Selatan.

"Lima menit setelah pertandingan, Khalid Boulahrouz melakukan pelanggaran yang tidak masuk akal terhadap Cristiano Ronaldo, yang harus meninggalkan lapangan, dan wasit memberikan kartu kuning kepada Boulahrouz," lanjutnya.

“Itu iklim sepak bola Amerika Selatan, pertandingan Copa Libertadores. Itu pertandingan yang sama sekali tidak adil. Pada akhirnya, kami menang 1-0 berkat gol Maniche dan melaju ke perempat final Piala Dunia.”

Di akhir laga, Deco dan Van Bronckhorst yang bermain setim di Barcelona, tampak duduk bersebelahan membicarakan situasi pertandingan.

Meski melalui babak 16 besar dengan hujan kartu kuning, Portugal di perempat final dan semifinal total hanya menerima tiga kartu kuning, masing-masing dua saat berjumpa Inggris dan satu ketika melawan Perancis.

Baca juga: FIFA Investigasi Laga Belanda Vs Argentina, Messi Bisa Kena Sanksi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Badminton
Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Timnas Indonesia
Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com