Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kebangkitan Asia pada Piala Dunia 2022

Kompas.com - 08/12/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara sekian banyak indikasi yang tampil pada Piala Dunia 2022 di Qatar adalah kebangkitan Asia. Indikasi kebangkitan peradaban sepak bola Asia terutama tampak nyata pada tim nasional (timnas) Jepang yang berjaya menaklukkan dua mantan juara dunia sepak bola yaitu Jerman dan Spanyol. Alhasil Jerman tersingkir pada babak awal serta Spanyol tersingkir pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Meski pada babak 16 besar timnas Jepang asuhan Hasime Morayasu kandas setelah kalah adu tendangan penalti melawan Kroasia, tetapi dengan mengalahkan Jerman dan Spanyol, kesebelasan Samurai Biru itu sempat menghebohkan blantika sepak bola dunia dengan kisah nyata bersuasana dongeng tergolong too good to be true untuk Jepang. Namun too bad to be true bagi Jerman dan Spanyol!

Baca juga: Makna di Balik Membungkuknya Pelatih Jepang Usai Tersingkir dari Piala Dunia

Kejayaan Jepang pada hakikatnya bukan merupakan kebetulan atau keberuntungan sebab sudah dipersiapkan secara sistematis, terstruktur dan masif dengan menugaskan para pesepak bola Jepang untuk "magang" sambil berkarya di klub-klub sepak bola terkemuka di Eropa sehingga kini timnas Jepang paham gaya sepak bola Eropa.

Dengan bekal pengalaman empirik yang didulang tatkala "magang" di Eropa maka Jepang terbukti mampu menaklukkan Jerman dan Spanyol serta sama kuat dengan Kroasia tanpa adu penalti.

Dengan menaklukkan Portugal pada babak awal Piala Dunia 2022, sebenarnya timnas Korea Selatan juga cukup keren, meski kemudian perlaya secara terhormat tatkala melawan sang lima kali juara dunia, Brasil. Prestasi terbaik Korsel adalah ketika berhasil menjadi juara ke IV setelah dikalahkan Jerman dan Turki pada Piala Dunia 2002.

Masih ada waktu persiapan selama empat tahun bagi Jepang dan Korsel untuk tampil lebih prima pada Piala Dunia 2026 .

Baca juga: Suporter Sepak Bola, Instrumen Soft Power Diplomacy ala Jepang

Sementara tidak terutup kemungkinan bahwa sang raksasa Asia yang kini masih nyenyak tidur akan terbangun untuk ikut berlaga pada Piala Dunia 2026, yaitu China. Dua miliar warga China di China maupun yang tersebar sebagai diaspora di seluruh pelosok dunia sejak lama sangat mendambakannya.

Sementara sebagai seorang warga Indonesia bersama nyaris 300 juta warga Indonesia, saya berharap dambaan lama pribadi saya akhirnya pada tahun 2026 terkabul menjadi kenyataan, yakni timnas Indonsia lolos babak prakualifikasi sehingga berhak ikut berlaga di Piala Dunia 2026 di tiga negara Amerika Utara dan Amerika Tengah: Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Gooooooooooool!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com