KOMPAS.com - PSM Makassar sukses mendapatkan poin maksimal usai menumbangkan Arema FC dengan skor tipis 1-0 pada pekan ke-5 Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora BJ Habiebie, Pare-pare, Sabtu (20/8/2022) sore.
Yuran Fernandes satu-satunya pemain yang mencatatkan namanya di papan skor. Eksekusi tendangan penalti di menit ke-41 sukses menjebol gawang Arema FC.
Di balik kemenangan tersebut, pelatih PSM Bernardo Tavares lagi-lagi menyoroti kepemimpinan wasit.
Baca juga: PSM Vs Arema FC: Eduardo Almeida Terpukau Kekuatan Juku Eja yang Simpan Pemain Utama
Menurutnya, ada banyak pelanggaran yang seharusnya bisa diberi peringatan lebih tegas dengan kartu kuning.
Ia sempat melayangkan protesnya kepada wasit saat pertandingan masih berjalan. Wasit utama Heru Cahyono justru memberikan kartu kuning di menit ke-51 kepadanya karena dianggap protes berlebihan.
"Di dalam karier saya, ini pertama kalinya saya mendapatkan kartu kuning atau merah atau kartu apapun itu di pertandingan," kata pelatih asal Portugal itu.
"Tampaknya lebih mudah memberikan kartu kuning kepada pelatih, daripada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi berulang kali di lapangan. Kalian bisa perhatikan sendiri ada banyak pelanggaran dari lawan," imbuhnya.
Baca juga: Klasemen Liga 1: PSM Jaga Tren Positif, Persija Petik Tripoin Kedua
Pada pertandingan tersebut, Arema FC tercatat melakukan 17 pelanggaran selama 90 menit dan mendapat 3 kartu kuning. Tujuh pelanggaran lebih banyak daripada PSM.
Bernardo Tavares khawatir saat bermain di kandang lawan, PSM akan lebih mudah dirugikan oleh wasit. Karena kepemimpinan wasit yang kurang itu terjadi di kandang PSM.
"Hal-hal seperti ini terjadi di pertandingan kandang kami. Bayangkan saja kalau kami main di luar sana, bagaimana kami akan diperlakukan?" ujar pelatih berlisensi UEFA Pro.
"Wasit mungkin tidak bisa melihat segalanya di lapngan, tetapi harusnya ada asisten wasit yang membantu. Mereka bisa memberi tahu apa yang terjadi di lapangan dan berkomunikasi dengan wasit utama," ujarnya lagi.
Terlepas dari kritiknya terhadap kinerja wasit, Bernardo Tavares mengapresiasi kinerja pemain yang tampil luar biasa untuk menjinakkan tim berjuluk Singo Edan.
"Arema adalah tim yang kuat. Mereka punya pemain bagus dan pelatih yang bagus. Namun, para pemain saya memberikan pekerjaan yang luar biasa di lapangan. Saya senang dengan hal ini," pungkas pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.