Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kelemahan Lini Belakang RANS Nusantara FC di Mata Rahmad Darmawan

Kompas.com - 06/07/2022, 13:40 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Rahmad Darmawan memetik banyak hikmah usai RANS Nusantara FC gagal lolos babak penyisihan Grup B Piala Presiden 2022.

Ia menemukan banyak pekerjaan rumah selama Piala Presiden 2022. Hal ini diharapkan bisa membantunya menyiapkan tim lebih maksimal di Liga 1 2022-2023 dan Piala Indonesia 2022.

Secara permainan, tim berjuluk The Prestige Phoenix tersebut cukup apik. Berstatus sebagai tim promosi, mereka berhasil mencatatkan satu kemenangan, dua kali seri, dan sekali saja kekalahan.

Mereka menang dari Persija Jakarta (5-1), Imbang 1-1 dengan Barito Puteradan Madura United, serta kalah dari Borneo FC (1-2).

Baca juga: Meski RANS Buang-buang Kesempatan, Rahmad Darmawan Tidak Kecewa

Keikutsertaan di Piala Presiden 2022 juga membuka banyak kelemahan tim. Salah satunya adalah lini pertahanan yang dinilai masih membutuhkan banyak perhatian walau secara jumlah kebobolan mereka tak buruk.

Gawang RANS Nusantara FC jebol lima kali dari empat pertandingan. Namun, rinciannya adalah tiga kali kebobolan dari penalti, sekali kebobolan dari tendangan bebas, dan sekali kebobolan dari counter attack.

“Artinya, kebanyakan dari kebobolan itu masuk dari set piece (situasi bola mati),“ terang pelatih yang biasa disapa RD tersebut.

Tidak hanya membenahi cara antisipasi bola-bola mati, Rahmad Darmawan melakukan analisis lebih mendalam lagi sehingga berujung ke evaluasi teknis dalam bertahan.

Pelatih RANS Nusantara FC Rahmad Darmawan saat pertandingan Trofeo Meet The Star di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (26/6/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih RANS Nusantara FC Rahmad Darmawan saat pertandingan Trofeo Meet The Star di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (26/6/2022) malam.

Bagi RD, tiga gol dari titik penalti dan sebuah gol dari tendangan bebas menunjukan bahwa lini pertahanan melakukan empat kali kesalahan di daerah mereka sendiri.

Sehingga, membuat lawan mendapatkan kesempatan-kesempatan tersebut.

Karena itu, ia menekankan kembali teknik dan cara merebut bola yang baik untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran di daerah sendiri.

“Artinya, saya butuh pemain lebih fokus dan sabar, menghadapi lawan dengan kecepatan bermain di daerah sendiri,“ pungkas pelatih asal Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com