KOMPAS.com - Tim yang mengantar Persebaya Surabaya bercokol di lima besar Liga 1 2021-2022 telah bubar.
Total, ada 18 pemain angkat kaki dari Persebaya Surabaya. Di antara mereka yang pergi adalah pemain-pemain pilar seperti Taisei Marukawa, Bruno Moreira, Samsul Arif, Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya dll.
Padahal, tim-tim pesaing Persebaya Surabaya ini banyak yang mempertahankan winning team-nya dengan memperkuat tambahan dengan pemain-pemain bintang.
Namun, Aji Santoso tak gentar dan tidak risau kalah bersaing.
Pelatih tim berjuluk Bajul Ijo tersebut menegaskan kalau musim lalu pun Persebaya Surabaya sudah menjalani kompetisi tanpa winning team.
“Sebenarnya, musim lalu itu komposisi pemain justru berubah-ubah, tidak tetap. Karena ada beberapa pemain timnas yang datang dan pergi,” terang pelatih berusia 52 tahun itu.
Baca juga: Persebaya Way, Cara Bajul Ijo Sikapi Manuver Transfer Tim Sultan Liga 1
Aji Santoso menerangkan, tidak ada yang namanya winning team melainkan sebuah tim yang solid dan paham dengan keinginan pelatih.
Begitu pula Persebaya Surabaya yang akan tampil dengan perombakan besar-besaran.
Baginya, hanya waktu yang menjadi pembeda antara tim lama dan tim yang baru dibentuk.
Selama tim punya satu visi misi dan dedikasi, pelatih akan sangat mudah membentuk winning team kapanpun.
“Memang faktor waktu itu perlu tapi bukan yang utama. Terpenting adalah bagaimana seorang pelatih transfer knowledge kepada pemain," ujarnya.
"Pemain itu juga memahami satu sama lain sehingga bisa mengikuti apa yang diinginkan pelatih,” terangnya.
Baca juga: Tak Ragukan DNA Juara, Persebaya Pede Berkompetisi dengan Skuad Muda
Aji Santoso menegaskan tim juara tidak dibangun oleh jajaran pemain tapi oleh pelatih yang mampu mengarahkan pemain sampai potensi maksimalnya.
“Jujur saja selama ini untuk masalah taktis semua pemain Persebaya saya paksa untuk menuruti keinginan saya," tuturnya.
"Kalau ada hal-hal yang prinsip tidak bisa diotak-atik, kalau hal-hal yang bisa ditoleransi maka akan saya toleransi."
“Jadi, pelatih harus tahu kapan harus bertangan besi kapan harus sebagai teman. Namun, kalau masalah taktis kami harus tangan besi, tidak boleh ada satupun pemain yang keluar dari keinginan pelatih,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.