KOMPAS.com - Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte, berbicara soal mentalitas setelah timnya menelan tiga kekalahan beruntun pada Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, musim 2021-2022.
Terbaru, Tottenham Hotspur menelan kekalahan ketika menjamu Wolverhampton Wanderers (Wolves) pada pekan ke-25 Liga Inggris, Minggu (13/2/2022) malam WIB.
Tottenham Hotspur selaku tim tuan rumah takluk 0-2 pada laga tersebut.
Mereka menelan kekalahan akibat sepasang gol yang dibukukan oleh Raul Jimenez (6') dan Leander Dendoncker (18').
Sebelumnya, Tottenham Hotspur lebih dulu menelan kekalahan dari Chelsea (0-2) dan Southampton (2-3).
Ini adalah kali kedua mereka menderita tiga kekalahan beruntun pada Premier League musim 2021-2022.
Baca juga: Hasil Tottenham Vs Wolves: Tak Berkutik di Markas Sendiri, Spurs Kalah 0-2
Situasi tersebut membuat sang pelatih, Antonio Conte, tampak geram.
Pelatih asal Italia itu secara terang-terangan berbicara soal mentalitas yang dimiliki para pemain Tottenham Hotspur.
"Masalahnya, Anda tidak bisa membeli mentalitas pemenang," kata Antonio Conte seusai laga kontra Wolves, dikutip dari BBC.
"Ada pemain yang lebih terbuka dan mereka bisa memahami prosesnya dengan cepat, sedangkan pemain lain membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami hal ini," ujar Conte.
Baca juga: Tottenham Kalah, Conte di Rentetan Terburuk sejak Masih Latih Atalanta
Menurut Conte, mentalitas pemenang memiliki hubungan yang erat dengan daya juang dan keberanian dalam memenangi setiap duel di lapangan.
Conte merasa para pemain Tottenham masih perlu melalui perjalanan panjang untuk memiliki hal tersebut.
"Mentalitas pemenang, menurut saya, berarti ketika bermain, Anda memiliki pikiran, 'Saya siap membunuh untuk tetap hidup'. Itu menjadi perbedaan dalam setiap duel dan set-piece," ucap Conte.
"Ada jalan yang panjang di depan kami. Penting bagi kami untuk tidak takut menghadapi jalan ini," tutur Conte menegaskan.
Baca juga: Antonio Conte: Harry Kane Sangat Penting bagi Tottenham
Kekalahan tiga kali beruntun juga membuat Conte merasa pesimistis. Dia tak yakin Tottenham bisa finis di empat besar klasemen Liga Inggris dan mengamankan zona Liga Champions.