KOMPAS.com - Manchester United tampil sangat buruk pada periode November 2021 kasta teratas Liga Inggris, Premier League.
Dari tiga pertandingan, Man United tercatat menelan dua kekalahan dan hanya mampu meraih satu hasil imbang.
Man United menderita kekalahan ketika menghadapi rival sekota mereka, Manchester City (0-2), dan salah satu tim promosi Liga Inggris, Watford (1-4).
Kekalahan telak dari Watford itulah yang membuat manajemen Man United memilih mendepak Ole Gunnar Solskjaer.
Man United kemudian langsung menugaskan asisten Solskjaer, Michael Carrick, untuk menjadi pelatih sementara atau interim.
Baca juga: Profil Ralf Rangnick: Pelopor Gegenpressing, Juru Taktik Anyar Man United
Bersama Carrick, Man United masih belum berhasil kembali ke jalur kemenangan di Liga Inggris.
Man United hanya mampu meraih satu poin ketika bertandang ke markas Chelsea, Stadion Stamford Bridge, setelah bermain imbang 1-1, Minggu (28/11/2021).
Dikutip dari situs Premier League, Man United menjadi salah satu dari lima tim yang gagal meraih kemenangan pada tiga pekan terakhir kompetisi.
Man United bersanding dengan Brighton & Hove Albion, Everton, Leeds United, Burnley, dan Newcastle United.
Fakta itu tentu mencoreng nama besar Man United yang merupakan tim tersukses dalam sejarah Premier League dengan koleksi 13 trofi.
Statistik performa Man United semakin terlihat buruk jika menilik data performa lini depan dan benteng pertahanan mereka.
Baca juga: Kata-kata Ralf Rangnick Usai Resmi Ditunjuk sebagai Pelatih Interim Man United
Dalam tiga laga terakhir Liga Inggris, Man United tercatat hanya mampu melepaskan total 17 tembakan ke arah gawang.
Jumlah tembakan Man United menjadi yang terendah dibandingkan 19 kontestan Premier League lainnya pada periode pekan ke-11 hingga 13 kompetisi.
Buruknya lini depan Man United sejalan dengan kualitas benteng pertahanan mereka.
Lini pertahanan Man United sangat rapuh karena tercatat menerima total 60 tembakan dari lawan dalam tiga pertandingan terakhir.