KOMPAS.com - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, dicap pengkhianat Serie A karena menjadi salah satu dalang di balik pembentukan European Super League (ESL).
Pendapat itu dikeluarkan oleh Presiden Torino, Urbano Cairo, setelah mengikuti rapat darurat Lega Serie A, Senin (19/4/2021) waktu setempat.
"Sepertinya proyek Liga Super diajukan pada 10 Januari. Saya mengatakannya selama pertemuan 'bagaimana Anda (Agnelli) datang ke sini untuk berbicara solidaritas ketika Anda sudah bekerja di Liga Super Eropa?'," ucap Cairo, seperti dikutip dari Football Italia.
"Bagaimana Anda bisa pergi dan bernegosiasi perihal proyek Liga Super (dalam rapat) ketika Anda sudah bekerja di sana? Bagaimana Anda melakukannya? Ini pengkhianatan," Cairo menambahkan.
Baca juga: Penyebab 12 Klub Berkhianat dan Mendirikan European Super League
Bukan hanya Cairo, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga merasa kecewa dengan orang nomor satu Juventus itu.
Menurut pengakuan Ceferin, Agnelli telah melakukan kebohogan soal pembentukan European Super League.
“Apa yang dilakukannya sulit dipercaya. Saya berbicara dengannya pada Sabtu sore. Ia bilang ‘Semua itu hanya rumor, jangan khawatir, tidak ada yang terjadi’." ucap Ceferin.
“Lalu dia bilang ‘Saya akan menghubungi Anda satu jam lagi. Kemudian ia mematikan telepon. Hari berikutnya, kita mendengar pengumuman itu," imbuhnya.
“Dia mungkin adalah kekecewaan terbesar dari semuanya. Saya tak mau menjadi terlalu personal. Namun, faktanya adalah saya tak pernah menyaksikan seseorang berbohong berkali-kali, terus-menerus," tutur Ceferin.
Baca juga: European Super League Serakah dan Tidak Berperasaan
Agnelli diketahui meninggalkan jabatannya sebagai Presiden Aosiasi Klub Eropa (ECA), nyaris bersamaan dengan pengumuman penyelenggaraan European Super League pada Minggu (18/4/2021) malam WIB.
Klub yang dipimpin Agnelli, Juventus, menjadi salah satu di antara tiga klub Italia, selain AC Milan dan Inter Milan, yang menyetujui bergabung dengan proyek European Super League.
Ketiganya berstatus sebagai pendiri ESL bersama sembilan klub lainnya yang berasal dari Inggris dan Spanyol.
Klub Inggris yang memutuskan ikut dalam pembentukan ESL adalah Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur.
Sementara, Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid, menjadi tiga klub Spanyol yang juga termasuk ke dalam 12 tim pendiri European Super League.
Baca juga: Awal Mula Pengkhianatan European Super League
European Super League rencananya akan mulai digulirkan pada Agustus mendatang dengan jadwal bermain tiap tengah pekan.
Namun, keberadaan European Super League ditentang banyak kalangan, termasuk Badan Sepak Bola Eropa (UEFA).
UEFA akan memberi sanksi kepada klub dan pemain yang terlibat di dalam kompetisi yang disebut sebagai tandingan Liga Champions itu.
Hukuman tersebut berupa larangan berpartisipasi di liga domestik dan kompetisi di bawah payung UEFA, baik di klub maupun bersama tim nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.